5 Juni 2010

Bahasa Arab sebagai Bahasa Ilmu dan Peradaban

 


Image masyarakat tentang bahasa Arab bahwa ia terbatas hanya sebagai bahasa ilmu agama adalah suatu hal yang tidak dapat dipungkiri. Oleh karena itu, melalui materi ini, akan ditemukan kenyataannya tidaklah demikian. Bahasa Arab pernah mencakup semua disiplin ilmu. Saksi sejarah membuktikan bahwa Bagdad, Damaskus, Kairo, Andalusia, dan pusat peradaban Islam lainnya pada zaman keemasan Islam pernah menjadi pusat-pusat ilmu pengetahuan. 

Kota-kota itu telah “melahirkan” Ibnu Sina sebagai dokter pertama, al-Hawarizm sebagai ahli kimia, al-Farabi sebagai peletak note-note balok dalam ilmu musik, dan masih banyak lagi yang tidak dapat disebut nama mereka satu per satu dalam materi ini. Sampai saat ini, karya-karya mereka masih tetap digunakan sebagai referensi utama dalam disiplin ilmu mereka masing-masing.

Hal yang lain yang tidak boleh dinafikan, adalah ketika umat Islam mengalami zaman keemasan. Eropa—yang dewasa ini sebagai “panglima” teknologi—pada masa itu masih dalam zaman kegelapan, sehingga merekalah yang belajar ilmu pengetahuan dari orang-orang Islam, khususnya di Andalusia.

Akibatnya, muncul pertanyaan. Mengapa umat Islam yang berbahasa Arab tidak lagi memimpin ilmu pengetahuan seperti dahulu kala? Penyebabnya banyak. Jawabannya akan ditemukan, jika kita mempelajari sejarah dan menghubungkannya dengan sunnatullah (hukum-hukum sosial) yang terkait dengan kemajuan dan kemunduran sebuah umat. Adapun materi ini tidak dibuat untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Pertanyaan berikutnya, adalah apakah masih ada kemungkinan sejarah akan berbalik, umat Islam dengan bahasa Arabnya memimpin kembali ilmu pengetahuan dan peradaban? Mengapa tidak? Tidak ada yang mustahil. “Hari-hari” itu dipergilirkan oleh Allah kepada bangsa, atau umat yang siap menerimanya. Oleh karenanya, agar “hari-hari” itu dapat diraih kembali oleh umat Islam, mereka harus menjalankan sunnatullah yang menjadi penyebab suatu umat mendapatkan kemenangan.

Apakah bahasa Arab memiliki peran dalam hal ini? Jawabanya adalah ya.
  1. karena sumber ilmu pengetahuan, yaitu Al-Qur’an dan hadits menggunakan bahasa Arab.
  2. karena bahasa Arab adalah bahasa pemersatu umat Islam, sebagaimana telah dijelaskan di atas.
  3. karena bahasa Arab adalah bahasa terkaya dari semua bahasa.
  4. karena bahasa Arab adalah bahasa yang paling banyak digunakan oleh penduduk bumi, seiring dengan bertambahnya jumlah umat Islam.

Tidak ada komentar:
Tulis komentar