15 Oktober 2011

Bedanya Orang Kaya

 


Masih bicara tentang kekayaan, mengapa kita harus kaya, apa enaknya dan apa bedanya dengan orang miskin ? bukan bermaksud mengecilkan orang miskin, tapi sekedar untuk memotivasi agar kita segera bangkit dari keterpurukan :

  1. Orang kaya itu lebih percaya diri dari pada orang miskin
  2. Orang kaya itu lebih dihargai orang dari pada orang miskin
  3. Orang kaya itu gak mudah emosi, orang miskin lebih banyak emosinya
  4. Orang kaya itu banyak yang ngaku saudara, orang miskin sering dijauhi
  5. Orang kaya itu bisa makan enak dimana saja dan kapan saja, orang miskin masih mikir hari ini makan apa
  6. Orang kaya itu bisa haji atau umroh kapan saja, orang miskin nunggu dihajikan atau diumrohkan orang lain
  7. Orang kaya itu gak perlu lama beli sesuatu, orang miskin mikir 1000x dulu
  8. Orang kaya itu terlihat lebih sehat dan bugar mudah mengakses pendidikan yang berkualitas, orang miskin ngantri Jamkesmas dan Beasiswa
  9. Orang kaya itu jarang yang mengutuk Tuhan tidak adil, orang miskin sering mempertanyakan keadilan Tuhan
  10. Orang kaya itu rumahnya lapang dan kendaraannya nyaman, orang miskin sering pindah kontrakan dan berdesakan di kereta ekonomi
  11. Orang kaya itu rumah tangganya lebih indah dan kokoh, orang miskin banyak yang antri di KUA ngurus perceraian.
  12. Orang kaya itu sibuk membagi kekayaan bersahabat dengan lingkungan, orang miskin masih mencari dan mengejar kekayaan dan menyalahkan keadaan

Kekayaan adalah karunia dari Allah Sang Maha Kaya Pencipta Alam Semesta dengan segala kekayaan yang terkandung di dalamnya, kekayaan akan diberikan kepada setiap makhluk ciptaanNya, khususnya manusia. Hanya saja, banyak hamba yang tidak kesungguhan-sungguh ingin meraihkan, ia mengira bahwa semua sudah suratan takdir, padahal di depan terbentang jalan lebar menuju kekayaan. Percayalah!!

Kekayaan adalah alat sebagaimana pisau, bisa untuk membunuh bisa juga untuk memasak dan membuat banyak orang bahagia dan sejahtera. Kekayaan tidak sama dengan Rizki, karena Rizki adalah Given, pemberian yang telah ditakar ukuran dan waktunya dari Allah Sang Maha Pemberi kepada setiap makhluk ciptaan-Nya

Contoh, seseorang hari ini mendapatkan kekayaan sebesar 5 juta rupiah dari hasil kerja keras dan kerja cerdasnya tapi rizkinya hanya ditentukan dari-Nya hanya sepiring makanan dan segelas minuman, karena sanking semangatnya orang ini, dia berangkat pagi-pagi lupa sarapan. Sampai di Kantor telepon sana telepon sini hingga siang lupa makan siang karena harus janjian sama kliennya tepat waktu di sebuah tempat yang ditentukan. Ketemu kliennya langsung presentasi yang cukup panjang sehingga terjadilah transaksi yang menghasilkan keuntungan sebesar 5 juta rupiah buat dirinya. U

Usai transaksi klien yang satu lagi minta ketemuan ditempat yang terpisah, waktu telah sore jalanan macet. Ketika tiba di tempat yang dijanjikan, ternyata klien yang ditunggu kecelakaan. Akhirnya di mengambil keputusan pulang ke rumahnya Sesampainya di rumah, dia baru bisa menyantap sepiring makanan dan minum segelas air. Karena kecapean, ia langsung beranjak ke kamar tidur dan pulaslah ia.

Maka, yang disebut Rizki adalah sepiring makanan dan segelas air serta nafas yang mengalir seiring aktifitasnya sedangkan karunia kekayaannya adalah keuntungan sebesar 5 juta rupiah.

Kekayaan wajib dicari dan diupayakan oleh kita yang mempunyai cita-cita besar ingin membahagiakan dan mensejahterakan banyak orang, Rasulullah dan para Sahabatnya berjuang menegakkan aturan Allah didukung oleh kekayaan yang memadahi, Muhammad Rasulullah adalah Pedagang dan Pengusaha sejati di usia mudanya sehingga mampu memberikan mahar senilai kurang lebih Rp.600 Juta, Istri Rasulullah sendiri Khadijah adalah seorang Milyader, Sahabat Umar bin Khothob adalah Khalifah yang penghasilannya 7 Milyar per bulan dari hasil usahanya, Abu Bakar dan Utsman juga Konglomerat sekaligus Pemimpin yang menghabiskan seluruh kekeyaannya untuk kejayaan Bangsa dan Negaranya diatas aturan Allah.

Jadi tidaklah hina kita mencari kekayaan sebanyak-banyaknya asal digunakan sebagaimana maunya Sang Pemberi Kekayaan itu. Sebagai hamba, kekayaan itu adalah salah satu program yang harus diwujudkan.

Tidak ada komentar:
Tulis komentar