15 Agustus 2012

6 Tanda Lailatul Qodar

 



Diantara kita mungkin pernah mendengar tanda-tanda malam lailatul qadar yang telah tersebar di masyarakat luas. Sebagian kaum muslimin awam memiliki beragam khurofat atau semacam mitos hingga terkadang berubah menjadi sebuah dan keyakinan yang bathil tentang lailatul qadar, diantaranya: pohon sujud, bangunan-bangunan tidur, air tawar berubah asin, anjing-anjing tidak menggonggong, dan beberapa tanda yang jelas bathil dan tidak logis atau tidak wajar.

Maka, dalam masalah ini keyakinan tersebut tidak boleh diyakini kecuali berdasarkan atas dalil, sedangkan tanda-tanda di atas sudah jelas kebathilannya karena tidak adanya dalil baik dari al-Quran ataupun hadist yang mendukungnya.

Lalu adakah tanda-tanda yang benar berkenaan dengan malam yang mulia ini?

Nabi saw pernah mengabarkan kita di beberapa sabda beliau tentang tanda-tandanya, yaitu:

1. Udara dan suasana pagi yang tenang.

Ibnu Abbas ra berkata: Rasulullah saw bersabda: “Lailatul qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah” (Hadist Hasan).

2. Cahaya mentari lemah, cerah tak bersinar kuat keesokannya.

Dari Ubay bin Ka’ab ra, bahwasanya Rasulullah saw bersabda: “Keesokan hari malam lailatul qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan” (HR Muslim).

3. Terkadang terbawa dalam mimpi


Seperti yang banyak dialami oleh sebagian sahabat ra. dan para wali Allah yang dikehendaki 'mengetahui lailatul qodar' oleh Allah swt

4. Bulan nampak separuh bulatan.

Abu Hurairoh ra pernah bertutur: “Kami pernah berdiskusi tentang lailatul qadar di sisi Rasulullah saw, lantas beliau berkata, “Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul yang berukuran separuh nampan.” (HR. Muslim)

5. Malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)

Sebagaimana sebuah hadits, dari Watsilah bin al-Asqo’ dari Rasulullah saw: “Lailatul qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)” (HR. at-Thobroni dalam al-Mu’jam al-Kabir 22/59 dengan sanad hasan)

6. Orang yang beribadah pada malam tersebut merasakan lezatnya ibadah, ketenangan hati dan kenikmatan bermunajat kepada Rabb-nya tidak seperti malam-malam lainnya

1 komentar:
Tulis komentar