26 November 2012

Metode Suggestopedia

 


Lazanov adalah pencetus pertama kali metode Suggestopedia atau disebut Suggestology karena dapat membasmi pengaruh buruk dari perasaan takut dalam proses pembelajaran, termasuk dalam proses pembelajaran bahasa Arab, seperti perasaan tidak mampu, perasaan takut salah, belum familiar.

Menurut Bancropt, unsur dasar metode ini ada 6, yaitu:

1. Authority

Yakni, adanya semacam dari seorang guru (guru dapat dipercaya kemampuanya) yang membuat murid yakin dan percaya pada dirinya sendiri. Stevick, salah satu seorang pengagum metode ini, menyatakan kalau self confidence tercipta, maka rasa aman terpenuhi, kalau rasa aman terpenuhi, maka murid akan terpancing untuk berani berkomunikasi.

2. Infantilisasi

Yaitu murid seakan-akan seperti anak kecil yang menerima authority dari guru. belajar seperti anak-anak dapat melepaskan murid dari tekanan belajar sehingga murid dapat belajar secara ilmiah. Ilmu masuk tanpa disadari seperti apa yang dialami oleh seorang anak kecil.

3. Dual Komunikasi

Yakni, komunikasi verbal dan non verbal yang berupa rangsangan semangat dari keadaan ruangan dan dari kepribadian seorang guru. Murid-murid duduk di kursi yang nyaman dengan tata ruang yang hidup dan memberi semangat. Guru menghindari mimik yang menunjukan ketidak sabaran, cemberut, sinis, dan kritik-kritik yang negatif.

4. Intonasi

Dalam hal intonasi, guru menyajikan materi pelajaran dengan tiga yang berlainan. Dari intonasi mirip orang berbisik dengan suara tenang dan lembut, intonasi yang normal biasa-biasa sampai kepada nada suara keras dramatis.

5. Rhythm

Yaitu pelajaran membaca dilakukan dengan irama, berhenti sejenak diantara kata=-kata dan rasa yang disesuaikan denga nafas irama dalam, disini murid diminta dan diajar untuk menarik nafas selama dua detik. Menahannya selama empat detik dan menghembuskannya selaman dua detik.

6. Keadaan Pseudda-Passive

Pada unsur ini keadaan murid betul-betul rileks. Tetapi tidak tidur sambil mendengar irama music abad ke 18 racle (1977) menjelaskan bahwa pada saat-saat rileks inilah terjasi paa yang disebut hypermnesia” dimana daya ingat menjadi kuat.


Meskipun demikian metode Suggestology ini diangap modern dan inovatif, namun masih terdapat beberapa kekurangan dan tampaknya kurang tepat diterapkan di lembaga pendidikan formal di Indonesia. Akan tetapi ada beberapa prinsip yang bisa diambil dari metode ini berkenaan dengan prinsip belajar bahasa, yakni prinsip “the principle of joy and easiness’ prinsip senang dan menganggap sesuatu itu gampang. Hal ini sejalan dengan pandangan Lariy Anger bahwa belajar bahasa sebaiknya disuasanai oleh hal-hal yang menyenangkan dan sedapat mungkin dinikmati.

Jadi, selamat menerapkan metode pembelajaran dalam suasana yang menyenangkan agar lebih bermakna. Inilah pesan Metode Suggestology agar pembelajaran bahasa Arab tidak terkesan monoton, kaku dan bahkan ditakuti oleh siswa.

Tidak ada komentar:
Tulis komentar