7 Juli 2013

Doktrin Syirik Wahabi

 


Beberapa pertanyaan dari teman tentang ciri-ciri pikiran dan faham "Wahabi" yang menyebar di tanah air, menarik untuk dijawab. Umumnya, mereka ingin jawaban yang singkat dan padat supaya ciri-ciri wahabi itu mudah dikenal dan segera dapat dideteksi lebih dini.

Keinginan tersebut, menurut saya, sangat perlu direspon. Sebab, pencegahan secara dini sangat diperlukan supaya umat Islam Aswaja, terutama kaum muda dan yang masih awam, dapat segera tahu dan tidak terpengaruh lebih jauh.

Jika dijawab panjang lebar tentang sejarah wahabi, lalu mengapa aliran itu disebut menyimpang dan berseberangan dengan Ahlissunnah, lantas diperkuat dalil-dalil aqli maupun naqli, sepertinya terlalu panjang. Bisa-bisa, membingungkan. Selain itu, jawaban yang terlalu dalam dan berbelit-belit, jelas menguras energi kita. Karenanya, perlu dipaparkan jawaban yang jelas mengenai ciri-ciri pikiran dan faham wahabi.

Ciri utama pikiran Wahabi adalah sering mengkafirkan orang lain yang tidak sepaham. Pengkafiran ini, biasanya didahului dengan vonis musyrik dan sesat terhadap perilaku umat Islam pada umumnya.

Dengan didahului dalil-dalil hanya dari al-Quran dan as-Sunnah, mereka kerap menvonis sesat dan syirik terhadap kebiasaan ritual keagamaan. Seperti, tawassul yang dinilai syirik dan tidak ada dalam ajaran Islam yang dibawa Nabi Muhammad saw. Mereka juga tidak setuju dengan tahlil atau kirim doa untuk ahli kubur. Dengan dalil-dalil pilihan, mereka menghakimi bahwa tahlil, istighatsah dan sebagainya dianggap bid'ah atau tidak ada di zaman Nabi Muhammad saw.

Nah, setelah cap "bid'ah" ditempelkan, mereka menggiring agar tahlil, tawassul dan sebagainya dijauhi. Sebab, semua bid'ah atau hal baru yang diada-adakan adalah sesat. Setelah cap "sesat", statusnya dinaikkan menjadi "syirik" dan akhirnya dipinalti dengan vonis "kufur".

Selain menghakimi dengan BSSK (bid'ah-sesat-syirik-kufur), orang-orang wahabi juga berusaha mengikis sikap fanatik (baca: hormat) terhadap para ulama/kiai Ahlussunnah Wal Jamaah. Dengan segala cara, mereka mengupayakan agar umat muslim Aswaja di Indonesia ini terjauh dari ulama dan pesantren-pesantren salaf.

Strategi mereka, jika umat telah dijauhkan dari cinta dan hormat terhadap ulama, maka dengan sendirinya umat akan kehilangan figur teladan. Jika figur tidak ada, umat akan mudah disusupi pikiran wahabi. Nah, bila umat Islam dan kaum mudanya telah mengesampingkan pendidikan pesantren, maka secara tidak langsung, umat akan menjauh dari akidah dan ritual ibadah ala Aswaja lantas beralih mengikuti agenda wahabi.

Apalagi ciri-ciri mereka? Kok sepertinya tidak ada dari mereka yang terang-terang menyebut dirinya "I'm Wahaby". Yah, begitulah sifat misioner. Biasanya, mereka menyamarkan diri dengan nama "Kaum Salafy" supaya umat Islam terpedaya dan menganggap mereka sebagai aliran terkuno persis ulama salafus sholih, supaya mereka dikira salaf alias murni dan asli dari Quran dan Sunnah.

Term-term atau istilah ala Wahabi, antara lain: Salafy, Ajaran Murni Quran dan Sunnah, Bid'ah, Sesat, Syirik, Kufur, Fanatik Buta, Palestina, Only Islam, Khilafah, Pemerintahan Islami, dan banyak lagi. Istilah-istilah ini, biasanya, tidak jauh-jauh dari aliran wahabi.

Lalu, adakah agenda besar yang bersifat politis dari wahabi yang kini mulai menyebar luas di Indonesia dengan dukungan dana berlimpah?

Jelas ada. Untuk jangka panjang, Islam di nusantara ini yang sejak era Walisongo telah menganut Ahlussunnah Wal Jamaah dan terbukti mampu menyatukan umat Islam dari masa ke masa, Islam yang humanis dan relevan untuk bangsa Indonesia yang multikultural ini, oleh mereka akan digoyang.

Satu demi satu, generasi muslim dicuci otaknya untuk melepaskan diri dari tradisi keislaman ala Aswaja. Lalu, setelah bercerai-berai, mereka akan menguasai pemerintahan. Kemudian, negara ini akan dipaksa untuk selalu berselimut dengan konflik dan perang saudara, persis seperti yang terjadi di Timur Tengah.

Terlepas dari agenda besar yang masih jauh itu, yang jelas, pikiran dan vonis sesat ala Wahabi ini telah berjalan lama di Indonesia, sejak dulu hingga kini. Namun, untuk saat ini, seiring dengan terbukanya kran demokratisasi di Indonesia dan sokongan dana dari luar negeri, mereka kian intens menyebarkan sayapnya ke seluruh pelosok negeri. Waspadalah!

Ingat, hobby mereka adalah BSSK (Bid'ah, Sesat, Syirik, Kufur). Inilah ciri-ciri mereka dalam melakukan pencucian otak untuk menyerabut akar-akar Ahlissunnah Wal Jamaah di nusantara.

3 komentar:
Tulis komentar
  1. apa sih arti ahlussunah wal jama'ah.....?????

    BalasHapus
  2. Ahlusunnah wal jama'ah, singkatnya pengikut sunnah nabi dan berkumpul / berjama'ah.

    Kebanyakan Aswaja (singkatan ahlussunnah wal jama'ah) suka melakukan sunnah dan anjuran dari Nabi Muhammad SAW. Selain itu ciri khusus Aswaja adalah suka bergerumbul dan bersama sanak keluarga, teman dan warga. Itu ciri khas dari Aswaja. Hal itulah yang membuat karakter di indonesia yang ramah kepada sesama manusia.

    BalasHapus
  3. Yah memang saya sangat merasa kalau Aswaja hendak diruntuhkan oleh paham2 sesat liberal yang hendak meruntuhkan islam.

    Sekarang saja apapun di berita selalu dikaitkan dengan agama, itu sangat kotor dalam hal pemberitaan.

    BalasHapus