18 Januari 2018

MELIHAT MASA LALU

 

Tak terasa, waktu terus berjalan. Hari demi hari terlewati, entah berarti ataukah tidak. Semua berputar sesuai takdir-Nya. Siapapun takkan bisa kembali ke masa lalu, sekuat apapun berusaha, tanpa menghadirkan Dia.
Kemarin adalah pelajaran, hari ini adalah kenyataan, dan esok masih berada di dalam angan-angan. Karenanya, oleh Allah, kita hanya diperintah untuk melihat masa lalu yang telah kita lewati sebagai bekal meneruskan perjalanan di masa depan.
Untuk itu, sebenarnya, yang harus kita waspadai, bukanlah masa depan, tapi justru masa lalu. Sebab, mengkhawatirkan waktu yang akan datang, hanyalah akan menghadirkan ketakutan saja.
Masa lalu, waktu yang telah kita lewati, itulah yang seharusnya kita khawatirkan, itulah yang perlu dievaluasi karena di setiap saatnya ada hikmah dan pelajaran yang terbukti membuatkan kita tetap bertahan hingga hari ini.
Masa lalu, itulah kesempatan yang diberikan kepada kita, yang kelak akan dipertanggung jawabkan. Bahkan, akibat dari masa lalu itu, sejatinya telah kita rasakan hari ini. Yah, hari ini adalah buah dari benih yang kita tanam sedikit demi sedikit di masa lalu.
Seringkali orang merisaukan apa yang akan terjadi, bukan yang sudah terjadi. Ia takut cita-citanya tidak terpenuhi. Padahal, semakin besar angan-angannya, semakin jauh pula kenyataan yang ingin ia wujudkan. Ia tidak sadar bahwa semua kebutuhannya telah terpenuhi.
Besarnya keinginan dan rasa rakus adalah penyebab utama orang tidak mampu mengambil hikmah dari setiap peristiwa yang dihadirkan Tuhan dalam lembaran hidupnya. Padahal, di setiap takdir yang telah menjadi alur perjalanan hidup, ada pelajaran berharga yang Tuhan ingin kita menghargainya, mensyukurinya, menikmatinya dan menuruti kehendak-Nya.
Sebab, kehendak Tuhan adalah yang terbaik untuk kita.
Allah, salam untukku di masa lalu, kini, dan masa yang akan datang. Salam selamanya, menyatu bersama-Nya, Hu Allah.

Tidak ada komentar:
Tulis komentar