tag:blogger.com,1999:blog-6589934433138938193.post1647642650264014292..comments2023-12-14T17:10:57.953+07:00Comments on taufiq.net: Arabisasi IndonesiaDr. H. R. Taufiqurrochman, MAhttp://www.blogger.com/profile/11386957527453335073noreply@blogger.comBlogger4125tag:blogger.com,1999:blog-6589934433138938193.post-39850719227903404362015-01-07T10:31:20.264+07:002015-01-07T10:31:20.264+07:00Mengenang 70 tahun (1945-2015) Proklamasi 1945, ya...Mengenang 70 tahun (1945-2015) Proklamasi 1945, yaitu pernyataan kehendak bangsa Indonesia menentukan nasib sendiri, antara lain membentuk negara untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan : berdaulat dibidang politik, berdikari dibidang ekonomi, berkepribadian dibidang budaya.<br /><br />Izinkanlah saya menyampaikan sejumlah hal yang sudah lama tersimpan pada batin saya.<br /><br />1. Kaum Muslim – terutama Muslim di Indonesia – segera membuang anggapan bahwa bahwa untuk menjadi Muslim yang baik hendaklah menjadi “Arab minded” atau meniru Arab. Fahamilah bahwa Islam dan Arab adalah 2 hal yang berbeda, Islam hadir pertama kali di Arabia untuk memperadabkan (budaya/bangsa) Arab yang pada dasarnya tidak beradab.<br /><br />2. Fahamilah bahwa Nabi Muhammad diutus untuk mengislamkan orang, bukan mengarabkan. Yang diubah dari umat manusia adalah spiritualnya, bukan identitas ras, suku atau bangsa. Seseorang dapat menjadi Muslim yang baik sekaligus tetap menjadi misalnya orang Cina, orang India, orang Jepang, orang Turki, atau orang Eropa.<br /><br />3. Bangsa ini perlu memperkuat rasa identitasnya sebagai bangsa dengan cara menyajikan kembali pelajaran sejarah dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Dengan demikian bangsa ini tahu asal muasal atau proses terbentuknya bangsa dan negara ini. Metoda hafalan (nama orang, nama tempat, nama peristiwa dan tanggal peristiwa) harus diganti dengan metoda renungan atau analisa peristiwa yang dapat ditemukan relevansinya dengan zaman kini. Jadi, terasa ada kesinambungan antara masa lalu dengan masa kini.<br /><br />4. Jika pelajaran Pancasila harus disajikan kembali, metodanya juga diubah. Jangan pakai metoda hafalan atau indoktrinasi, tapi pakai juga renungan atau analisa nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.<br /><br />5. Segala dinamika yang terjadi pada masyarakat segera disimak dan dicari solusinya, jangan terkesan ada pembiaran oleh pemerintah atau menjadi komoditas politik. Hal tersebut perlu untuk memperkecil peluang fihak asing masuk dan bermain di negeri ini sesuai dengan agenda mereka.<br /><br />6. Kurangi ketergantungan dengan fihak asing, Indonesia memiliki banyak hal yang tak dimiliki sejumlah fihak luar : alam kaya, wilayah luas dan letak strategis sungguh dapat memberi manfaat sebesar-besarnya bagi rakyat jika dikelola dengan tepat. Kriterianya adalah selalu mengutamakan kepentingan nasional, mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi dan kelompok.<br /><br />7. Bangsa ini perlu suatu standar penyaring yang dapat mencegah faham-faham yang merugikan kepentingan nasional masuk ke negeri ini. Dengan demikian segala faham luar dapat memperkaya dan bukan memperdaya bangsa, atau keragaman di dalam adalah kekayaan dan bukan kerawanan bangsa.<br /><br />Usulan yang disajikan penulis masih dapat dibahas dan bukan satu-satunya kebenaran mutlak, artinya masih terbuka untuk penyempurnaan.<br /><br /><br />Salam “MERDEKA” dari anggota Pejuang 1945!<br /><br />Indra Ganie - Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Banten.Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6589934433138938193.post-45891500253842445982012-07-12T12:27:36.898+07:002012-07-12T12:27:36.898+07:00terima kasih atas opini dan kunjungannyaterima kasih atas opini dan kunjungannyaDr. H. R. Taufiqurrochman, MAhttps://www.blogger.com/profile/11386957527453335073noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6589934433138938193.post-79842659634603478412012-07-02T16:58:48.892+07:002012-07-02T16:58:48.892+07:00Hari ini kaum Muslimin berada dalam situasi di man...Hari ini kaum Muslimin berada dalam situasi di mana aturan-aturan kafir sedang diterapkan. Maka realitas tanah-tanah Muslim saat ini adalah sebagaimana Rasulullah Saw. di Makkah sebelum Negara Islam didirikan di Madinah. Oleh karena itu, dalam rangka bekerja untuk pendirian Negara Islam, kita perlu mengikuti contoh yang terbangun di dalam Sirah. Dalam memeriksa periode Mekkah, hingga pendirian Negara Islam di Madinah, kita melihat bahwa RasulAllah Saw. melalui beberapa tahap spesifik dan jelas dan mengerjakan beberapa aksi spesifik dalam tahap-tahap ituinsidewinmehttp://insidewinme.blogspot.com/2010/11/mengikuti-cara-nabi-saw-dalam-dakwah.htmlnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6589934433138938193.post-90487446266272958842012-04-14T18:29:07.134+07:002012-04-14T18:29:07.134+07:00Islam itu seperti air. Di mana ia berada, begitula...Islam itu seperti air. Di mana ia berada, begitulah bentuknya, tanpa mengurangi sedikitpun hakikatnya. Bahkan ketika ia berubah nama.alfi karimahttp://www.alfikarima.comnoreply@blogger.com