28 Oktober 2012

Dimensi Arafah

 



"al-Hajju 'Arafaat", haji itu adalah Arafah, demikian sabda Nabi yang memberi catatan penting tentang urgensi Arafah. Tanpa Arafah, tidak ada haji. Arafah di sini, meliputi ruang dan waktu. Yakni, padang Arafah dan hari Arafah.

Seseorang disebut haji, apabila ia mampu berada di padang Arafah, meski sebentar saja dan di sebelah mana saja, asalkan masih di area Arafah, maka ia dianggap berwukuf. Bisa wukuf di Arafah, berarti sudah haji. Titik!

Wukuf atau berdiam diri di Arafah, juga terkait dengan dimensi waktu. Artinya, wukuf itu hanya ada di Hari Arafah, tanggal 9 Dzul-Hijjah, tidak bisa diganti hari lain dan hingga kapanpun hari Arafah, hari wukuf haji, tetap di tanggal yang sama.

Tidak sekedar tanggalnya, tapi juga waktu wukuf yang sah. Bahwa, wukuf haji pada hari Arafah di mulai sejak dhuhur, sejak matahari tergelincir hingga subuh di hari raya Idul Adha. Jadi, kurang lebih 16 jam. Katakan, sejak pukul 12.00 hingga 04.00. Waktu afdhal berwukuf sejak dhuhur hingga asar.

Nah, berada di Arafah di waktu yang ditentukan tersebut, meski hanya 1 jam dengan niat wukuf haji, maka yang bersangkutan sudah disebut berhaji. Inilah pentingnya hari Arafah dan padang Arafah sebagai integrasi dimensi ruang dan waktu bagi seorang hamba yang berhaji memenuhi panggilan Allah swt.

Dimensi ruang dan waktu Arafah ini memang spesial hingga dalam hadis Nabi, ada penjelasan bahwa, Allah swt membangga-banggakan para hamba-Nya yang wukuf di Arafah di hadapan para malaikat-Nya. Bahkan, dijelaskan, tidak ada hari selain hari Arafah, yang mana Allah membebaskan begitu banyak hamba-Nya dari api neraka.

Terlebih lagi, dimensi ruang dan waktu Arafah itu menjadi ilustrasi "Yaumul Hisab" di hari kiamat kelak sehingga dimensi Arafah ini tampak sakral dan begitu mengharukan. Betapa tidak, di tempat dan di waktu yang sama, para hujjah berkumpul dengan pakaian yang sama, bermunajat bersama, bertujuan sama yakni karena memenuhi panggilan Allah sebagai tamu-Nya.

Dimensi Arafah itulah yang di dunia sangat diidam-idamkan oleh jutaan umat Islam. Mereka begitu berharap bisa hadir dan menyatu pada dimensi Arafah, sebuah penyatuan dimensi yang hanya terjadi sekali dalam setahun, yakni di tanggal 9 Dzul-Hijjah.

Tidak ada komentar:
Tulis komentar