10 Desember 2015

SANG FAJAR DARI MAHAKAM ULU

 


Bismillah. Alhamdulillah bi hamdih. Puji syukur selamanya hanya bagi Allah swt, karena tanpa bantuan-Nya, mustahil buku ini dapat selesai ditulis. Shalawat dan salam semoga terhaturkan kepada Sang Kekasih, Nabi Muhammad saw, keluarga, para sahabat dan kita semua, umat yang paling dicintainya. Amin.
Saat diminta untuk menulis biografi Syaharie Ja’ang, terus terang, ada sedikit keraguan di lubuk hati penulis. Bagaimana tidak, penulis tidak kenal dan bahkan bertemu pun tidak pernah. Meski bahan tulisan telah ada, namun untuk mendeskripsikan orang nomor satu di Samarinda itu dalam sebuah buku, penulis merasa seperti mission impossible!
Dalam keadaan gundah gulana, tanpa sengaja, dua hari setelah permintaan itu, tepatnya tatkala penulis menyaksikan berita di televisi, tiba-tiba muncul wajah Walikota Samarinda sedang diwawancarai seorang reporter stasiun tv swasta terkait peristiwa kebakaran yang terjadi di Pasar Segiri, 31 Januari 2015. Dalam tayangan itu, beliau terlihat selesai terjun langsung untuk membantu memadamkan api yang sedang berkobar. Suaranya terdengar mantap, wajahnya teduh berwibawa meski keringat tetap bercucuran membasahi dahi dan pipinya. Benar-benar luar biasa! Jarang ada seorang pemimpin turun langsung membantu kesulitan yang dihadapi rakyatnya.
Usai menonton berita itu, penulis sadar, bahwa kesempatan untuk bisa melihat Syaharie Ja’ang ini, meski melalui layar kaca, penulis maknai sebagai izin dari Allah, bahwa penulisan buku  biografi berjudul “Sang Fajar dari Mahakam Ulu” ini harus segera digoreskan dalam sebuah buku biografi dengan narasi yang indah seindah perjalanan hidupnya berliku.
Usai membaca dan mempelajari profil beliau secara lengkap, dalam proses penulisan, penulis merasakan kemudahan ketika kata demi kata mulai diketik, kalimatnya mengalir seperti derasnya aliran sungai Mahakam sehingga penulis pun merasa heran, kenapa bisa demikian?
Jawabannya, karena dialah “Sang Fajar” yang cahayanya dapat disaksikan dari mana saja, termasuk dari tempat penulis berada. Dialah salah satu putra terbaik dari suku Dayak. Meski berasal dari daerah pedalaman, tapi pada akhirnya, dia mampu memimpin Samarinda menjadi kota metropolitan yang modern dengan sederet prestasi dan penghargaan.
Buku ini tidak hanya memotret perjalanan hidup Syaharie Ja’ang sejak ia terbit. Akan tetapi, juga menyingkap kemegahan Kota Samarinda dengan sungai Mahakam yang menjadi urat nadinya. Tentu saja, isi buku ini masih jauh dari kesempurnaan. Kehebatan sosok Syaharie Ja’ang dan kebesaran kota Samarinda tidak akan mungkin tertulis secara jelas dan lengkap hanya dalam sebuah buku biografi. Karena sesungguhnya, Sang Fajar yang menyinari Kota Samarinda hanya bisa diukir di dalam hati nurani.

Selamat membaca!

Judul Buku:
Sang Fajar dari Mahakam Ulu
Penulis:
Dr. H. R. Taufiqurrochman, MA
Editor:
Nalang Saputra
Layout & Desain Cover:
S. Djonet
Penerbit:
PT. Latif Kitto Mahesa, Malang
ISBN
978-602-71280-8-8
Tahun:
Desember, 2015

Tidak ada komentar:
Tulis komentar