Apa yang kita minta kepada Allah, jika Dia berkenan mengabulkan segala doa, apalagi sebanyak 24 permohonan? Saya yakin, tidak mudah menjawabnya, sebab perlu pertimbangan mendalam dan waktu cukup lama untuk memikirkan segala yang akan kita sampaikan. Ini mengingatkan kita pada lampu wasiat Aladin saat digosok lalu dari dalamnya keluar Jin yang telah lama terpenjara. Sebagai rasa terima kasih, Jin itu menawarkan 3 permintaan saja yang pasti akan dikabulkan. Dengan cerdik, Aladin mampu meminta 3 hal yang tepat dan sangat dibutuhkan.
Itu hanya 3 permintaan. Bagaimana jika jumlahnya 24 dan segala permohonan demi kebahagian dunia dan akherat? Sekali lagi, untuk menjawab ini, saya sendiri perlu waktu lama. Kenapa ini saya ketengahkan? Jawabnya, menurut sebuah riwayat tentang fadilah shalat tarawih, bahwa siapa yang shalat tarawih di malam ke-24, maka 24 permintaannya akan dikabulkan Allah. Sungguh fantastis! Kesempatan Langka! Cuma sekali dan hanya di bulan Ramadan!
Setelah saya teliti, ternyata doa bakda tarawih yang masyhur kita baca tiap usai sholat tarawih memuat 24 macam permohonan. Demikian juga, doa tarawih yang disusun oleh seorang wali qutub bernama Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad yang juga memuat 24 permintaan. Selain beliau, banyak para aulia dan ulama menyusun doa-doa versi mereka untuk 24 permintaan.
Saya sendiri tidak mengerti, kenapa angka 24? Saya juga tidak paham, apakah terkabulnya 24 permohonan dalam doa tarawih itu harus terus dibaca usai melaksanakan tarawih sejak malam pertama, atau hanya cukup pada malam 24? Jika memang kemustajaban doa tarawih di malam 24 ini merupakan rangkaian dari malam pertama Ramadan, maka sungguh rugi orang yang sekali saja tidak melaksanakan tarawih, sebab kesempatan istijabah di malam 24 tak berarti apa-apa baginya.
Kedua puluh empat permintaan itu adalah:
- pujian terhatur bagi Allah,
- shalawat dan salam untuk Nabi,
- iman sempurna,
- mampu melaksanakan segala kewajiban,
- bisa menjaga shalat,
- membayar zakat,
- hanya meminta pada Allah,
- hanya berharap pada ampunan Allah,
- berpegang teguh pada petunjuk agama,
- meninggalkan hal yang sia-sia,
- zuhud di dunia,
- cinta akherat,
- rela dengan takdir,
- syukur nikmat,
- sabar terhadap musibah,
- bersama Nabi di hari kiamat,
- berada di Haudh,
- masuk sorga,
- selamat dari neraka,
- duduk di singgasana sorga,
- menikahi bidadari,
- berpakaian baju-baju sorgawi,
- memakan makan sorgawi,
- minum susu dan madu sorgawi yang semuanya di sorga bersama teman terbaik yaitu para nabi, siddiqin, syuhada dan shalihin.
Demikian 24 permohonan dalam doa tarawih yang populer itu. Tapi, untuk saya, pada Ramadan tahun ini, ada beberapa poin doa yang tidak saya mohonkan, tapi akan saya ganti dengan permohonan lain yang saya pikir amat dibutuhkan oleh umat Islam, khususnya Bangsa Indonesia.
Saya akan meminta agar Indonesia menjadi negara adi kuasa di dunia, unggul di segala bidang. Saya minta agar negara ini dijauhkan dari segala bencana alam seperti banjir, kemarau, gempa, puting beliung dan sebagainya. Saya juga meminta agar tidak ada lagi korupsi, perampokan, pembunuhan, pemerkosaan, pelecehan seksual, perbudakan, dan kasus kriminal lainnya. Saya akan meminta semua bangsa Indonesia memperoleh hidayah Islam. Saya pun memohon agar kehidupan umat terbentuk dalam suasana damai, toleran, tidak ada tawuran dan sebagainya. Saya pun akan memohon agar tidak ada lagi terorisme, anarkisme, pemberontakan, penistaan agama dan pemanfaatan nama agama untuk nafsu belaka.
Terakhir, saya meminta agar semua keinginan yang diridhai Allah segera terkabulkan dan semoga apa yang terbaik bagi Allah untuk saya, keluarga, guru dan murid-murid, jamaah dan famili, almamater saya, masyarakat, umat dan rakyat, serta semua umat manusia, agar dicurahkan-Nya segera.
Saya tidak berfikir yang lain lagi untuk mengisi 24 permintaan itu. Jadi, tolong lengkapilah saudaraku untuk memohon kepada Allah yang terbaik untuk semua. Tolong, sempurnakan menjadi 24 dan sampaikan dengan penuh ikhlas dan rasa tunduk kepada Allah. Dan ingat, hanya malam ini saja.
Tidak ada komentar:
Tulis komentar