2 Desember 2012

Strategi Pembelajaran Qira'ah

 




Pembelajaran qira’ah (membaca) seringkali disebut dengan pelajaran muthala’ah (menela’ah). Keduanya memang sama-sama belajar yang berbasis bacaan. Namun demikian, kedua istilah tersebut memiliki perbedaan. Qira’ah dapat diartikan sebagai pelajaran membaca, sedangkan muthala’ah lebih menekankan pada aspek analisis dan pemahaman terhadap apa yang dibaca. Karena keduanya memiliki perbedaan penekanan, maka dalam pemilihan metode atau strategi pembelajarannya pun tentu akan terdapat perbedaan. Kedua istilah tersebut juga dapat dipahami sebagai proses, artinya bahwa ketrampilan membaca itu meliputi latihan membaca dengan benar sampai dengan taraf kemampuan memahami dan menganalisis isi bacaan.

Beberapa strategi pembelajaran aktif berikut dapat dipertimbangkan oleh pengajar dalam mengajarkan materi qira’ah atau muthala’ah.

Strategi 1 (Empty Outline)

Tujuan dari strategi ini biasanya digunakan untuk melatih kemampuan siswa dalam menuangkan isi dari yang dibaca ke dalam bentuk tabel. Isi dari tabel tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan atau tujuan pembelajarannya. Misalnya dalam pelajaran qira’ah tujuannya adalah agar siswa dapat menemukan sejumlah kata benda (isim) dan kata kerja (fi’il) yang ada dalam bacaan. Untuk kebutuhan tersebut, maka tabel yang dibuat harus minimal terdiri atas dua kolom yang berisi deretan isim dan fi’il. Adapun jumlah barisnya tergantung dari jumlah kata maksimal yang dapat ditemukan atau jumlah minimal yang harus ditemukan dari bacaan tersebut. Strategi ini dapat digabungkan dengan teknik The Power of Two.

Langkah-langkahnya adalah:
  • Pilihlah bacaan sesuai dengan topik pembahasan yang telah ditentukan.
  • Siapkan format tabel yang akan ditugaskan kepada para siswa untuk mengisinya.
  • Bagikan bacaan tersebut pada masing-masing siswa, kemudian tugaskan mereka untuk membacanya dengan seksama.
  • Mintalah para siswa untuk mengisi tabel yang telah dipersiapkan.
  • Mintalah para siswa untuk bergabung dua-dua (dengan teman di sebelahnya) kemudian mendiskusikan hasil kerja mereka masing-masing.
  • Mintalah masing-masing siswa untuk menyampaikan (presentasi) hasil pekerjaan mereka setelah didiskusikan.
  • Berikan klarifikasi terhadap hasil kerja siswa tersebut agar tidak terjadi kesalahan.

Strategi 2 (Analysis)

Tujuan dari penggunaan strategi ini diantaranya adalah untuk melatih siswa dalam memahami isi bacaan dengan cara menemukan ide utama dan ide-ide pendukungnya. Proses penemuannya dapat dimulai secara individual kemudian dilakukan diskusi dalam kelompok sebelum akhirnya dipresentasikan. Strategi ini disamping melatih ketajaman analisis terhadap isi bacaan juga dapat melatih untuk menemukan alur pikir dari penulisnya.

Langkah-langkahnya adalah:
  • Bagikan teks/bacaan kepada masing-masing siswa.
  • Mintalah semua siswa untuk membaca teks tersebut dengan seksama.
  • Mintalah masing-masing siswa untuk menentukan (menuliskan) ide utama dan pendukung secara individu.
  • Mintalah siswa untuk berkelompok dan mendiskusikan hasil masing-masing.
  • Mintalah beberapa siswa untuk menyampaikan hasilnya (presentasi) di depan kelas mewakili kelompoknya.
  • Berikan kesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan komentar atau pertanyaan.
  • Berikan klarifikasi terhadap hasil kerja siswa tersebut agar pemahaman terhadap bacaan semakin baik.

Strategi 3 (Snow Bolling)

Strategi ini sangat umum digunakan baik dalam pembelajaran bahasa maupun lainnya. Nama strategi ini biasa disebut snow bolling. Pada praktekknya, strategi ini hampir sama dengan the power of two atau small group presentation. Yang membedakan hanyalah prosesnya, dimana snow bolling berjalan melalui beberapa tahap tergantung banyak sedikitnya jumlah siswa yang ada. Strategi ini cukup efektif digunakan apabila jumlah kelasnya tidak terlalu besar, dan dimaksudkan agar masing-masing siswa mendapatkan masukan sebanyak-banyaknya dari teman mereka yang lain.

Langkah-langkahnya adalah:
  • Bagikan teks kepada masing-masing siswa.
  • Mintalah masing-masing siswa untuk membaca teks tersebut.
  • Mintalah masing-masing siswa untuk menentukan ide utama dan pendukung secara individu.
  • Mintalah siswa untuk berkelompok dua-dua dan mendiskusikan hasil kerja masing-masing.
  • Gabungkanlah setiap dua kelompok menjadi satu (menjadi empat orang) untuk mendiskusikan hasil masing-masing.
  • Gabungkanlah setiap dua kelompok menjadi satu (menjadi delapan orang) untuk mendiskusikan hasil masing-masing. Begitu seterusnya sampai menjadi kelompok paling besar (satu kelas) atau dengan jumlah tertentu yang dianggap cukup.
  • Mintalah siswa untuk menyampaikan (presentasi) hasilnya di depan kelas.
  • Berikan klarifikasi terhadap hasil yang telah dirumuskan oleh siswa tersebut.

Strategi 4 (Broken Square/Text)

Penggunaan dari strategi ini adalah untuk merangkaikan kembali bacaan yang sebelumnya telah dipotong-potong. Strategi ini dapat diterapkan untuk melatih siswa dalam menyusun sebuah naskah yang sistematis. Siswa juga dilatih untuk memahami isi bacaan tidak hanya secara global, tetapi sampai pada bagian-bagian yang paling kecil sampai akhirnya dapat menyusun kembali bacaan tersebut secara runtut. Secara teknis, strategi ini dapat dipraktikkan untuk mengurutkan kalimat-kalimat dalam satu alinea, atau mengurutkan beberapa alinea dalam satu bacaan lengkap. Biasanya strategi ini diterapkan pada naskah yang berisi sebuah cerita/kisah.

Langkah-langkahnya adalah:
  • Siapkan sebuah naskah cerita yang dipotong-potong menjadi beberapa bagian.
  • Bagilah siswa ke dalam beberapa kelompok kecil.
  • Berilah teks/potongan-potongan tersebut pada masing-masing kelompok.
  • Mintalah semua siswa membaca teks secara bergantian dalam kelompoknya masing-masing.
  • Mintalah semua siswa untuk memahami potongan-potongan kalimat tersebut dalam kelompoknya.
  • Mintalah siswa untuk mengurutkan potongan-potongan teks tersebut.
  • Setelah kerja kelompok selesai, mintalah masing-masing kelompok menyampaikan (mempresentasikan) hasilnya di depan kelas.
  • Berikan kesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan komentar atau pertanyaan.
  • Berikan klarifikasi terhadap hasil kerja kelompok tersebut sehingga terjadi kesamaan pemahaman terhadap materi yang diajarkan.

Strategi 5 (Index Card Match)

Strategi ini biasanya digunakan untuk mengajarkan kata-kata atau kalimat dengan pasangannya. Misalnya kata dengan artinya, atau soal dengan jawabannya, dan sebagainya. Dalam pembelajaran qira’ah dapat juga diterapkan untuk melakukan evaluasi terhadap pemahaman siswa pada isi bacaan dengan membuat kartu-kartu soal dan jawabannya.

Langkah-langkahnya adalah:
  • Siapkan kartu berpasangan (soal dan jawabnya) lalu diacak.
  • Bagikan kartu tersebut kepada semua siswa dan mintalah mereka memahami artinya.
  • Mintalah semua siswa untuk mencari pasangannya masing-masing dengan tanpa bersuara.
  • Setelah menemukan pasangannya, mintalah siswa berkelompok dengan pasangannya masing-masing.
  • Mintalah masing-masing kelompok untuk menyampaikan (mempresentasikan) hasilnya di depan kelas.
  • Berikan kesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan komentar atau pertanyaan.
  • Berikan klarifikasi terhadap hasil kerja kelompok tersebut.
Selain di atas, masih banyak strategi lain yang dikembangkan para akademisi dan praktisi bahasa Arab. Bahkan kini, inovasi pembelajaran bahasa Arab terutama untuk skill membaca telah berkembang pesat sering makin banyak media bantu. Selamat bereksperimen!!

3 komentar:
Tulis komentar