Untukmu, Nenekku, Cahayaku
Buku
ini, aku tulis sambil membayangkan teduhnya kedua mata nenekku tercinta. Dia
cahaya hidupku, persis seperti namanya, Nuriyah (Cahaya).
Meski
bertahun-tahun aku menghirup nafas di bawah kasih sayangnya, namun setelah kepergiannya
untuk selama-lamanya, baru aku sadar, bahwa ternyata tidak mudah menulis
perjalanan hidupnya. Padahal, telah banyak biografi orang lain yang aku tulis.
Saat
tanganku mulai menulis, jari-jemari terasa membatu hingga aku pun tahu bahwa
ribuan lembar kertas dan lautan tinta, tidak akan pernah cukup untuk melukis
cinta dan kasih sayang nenekku itu. Kesabarannya adalah samudera dan doanya
adalah nafasku. Darinya, aku belajar banyak hal, termasuk mengenal Allah swt.
Sebagai
manusia, tentu saja, beliau tidak lepas dari salah dan khilaf. Semoga Allah
mengampuninya. Untuk itu, melalui buku ini, saya mohon, maafkanlah beliau, wahai
para pembaca yang budiman.
Jika
buku ini hanya menulis kebaikan si “Cahaya”, maka semata-mata penulis ingin
melaksanakan pesan Nabi Muhammad saw dalam sabdanya:
اُذْكُرُوْا
مَحَاسِيْنَ مَوْتَاكُمْ
“Sebut
dan ingatlah kebaikan orang-orang yang telah meninggal dunia di antara kalian”.
Semoga,
buku kecil ini bermanfaat dan menjadi sebab diperolehnya ridha Allah dan syafaat
Rasul untuk nenek, kakek, ayah, ibu, dan seluruh keluarga kita semua, hingga kita
semua kelak bersama Nabi Muhammad saw di surga. Amin.
*****
Selengkapnya, nikmati narasi perjalanan hidup "Cahaya Nuria".
Tidak ada komentar:
Tulis komentar