1 Maret 2017

Jenis-Jenis Penelitian

 

Jenis-Jenis Metode Penelitian


Metode Penelitian, dilihat dari berbagai aspek, dapat dibedakan menjadi beberapa jenis sehingga muncul berbagai nama/istilah metode sebagai akibat dari pembagian tersebut.

Dari aspek PELAKU, metode penelitian dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
1.Penelitian Akademik
   Penelitian yang dilakukan oleh para mahasiswa dalam membuat skripsi, tesis, disertasi. Penelitian ini merupakan sarana edukatif, sehingga lebih mementingkan validitas internal (caranya harus benar). Variabel penelitian terbatas serta kecanggihan analisis disesuaikan dengan jenjang pendidikan S1, S2, S3.
2.Penelitian Profesiona
   Penelitian yang dilakukan oleh orang yang berprofesi sebagai peneliti (termasuk dosen). Tujuannnya adalah mendapatkan pengetahuan (ilmu, teknologi, seni) baru. Variabel Penelitian lengkap, kecanggihan analisis disesuaikan dengan kepentingan masyarakat ilmiah. Penelitian dilakukan dengan cara yang betul (validitas internal) dan hasilnya dapat berguna untuk pengembangan ilmu.
3.Penelitian Institusional
   Penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk mengembangkan lembaga. Hasil penelitian ini akan sangat berguna bagi pimpinan untuk pembuatan keputusan. Hasil penelitian ini lebih menekankan pada validitas eksternal (kegunaan), variabel lengkap (kelengkapan informasi), dan kecanggihan analisis disesuaikan untuk pengambilan keputusan.

Dari aspek TEMPAT, metode penelitian dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
1. Penelitian Laboratorium
2. Penelitian Perpustakaan
3. Penelitian Lapangan

Dari aspek LEVEL, metode penelitian dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
1. Basic Research (Penelitian Dasar)
  Basic Research atau penelitian murni (dasar). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis. 
2. Applied Research (Penelitian Terapan/Praktik)
   Penelitian terapan bertujuan menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis.
Jadi, Penelitian Murni/Dasar berkenaan dengan penemuan dan pengembangan ilmu (teori). Setelah ilmu (teori) tersebut digunakan untuk memecahkan masalah, maka penelitian tersebut akan menjadi penelitian terapan.
3. Research & Development (Penelitian dan Pengembangan)
   Penelitian R&D adalah metode yang digunakan untuk mengembangkan atau menvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran. Penelitian R&D ini merupakan “jembatan” antara penelitian dasar (basic research) dengan penelitian terapan (applied research).
   Pada umumnya, R&D bersifat longitudinal (beberapa tahap). Untuk penelitian analisis kebutuhan sehingga mampu dihasilkan produk yang bersifat hipotetik sering digunakan metode penelitian dasar (basic research). Selanjutnya, untuk menguji produk yang masih bersifat hipotetik tersebut, digunakan eksperimen, atau action research. Setelah produk teruji, maka dapat diaplikasikan. Proses pengujian produk dengan eksperimen tersebut dinamakan penelitian terapan (applied research).

Dari aspek TINGKAT ALAMIAH (Natural Setting), metode penelitian dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
1. Metode Eksperimen
   Metode Eksperimen (Percobaan), sifatnya sangat tidak alami/tidak natural karena tempat penelitian di laboratorium (kelas) dalam kondisi terkontrol sehingga tidak terdapat pengaruh dari luar. Metode Eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari treatment (perlakuan) tertentu. Misalnya, Pengaruh Kamus Nuria dalam memperkaya kosakata bahasa Arab mahasiswa Fakultas Kedokteran UIN Malang.
2. Metode Survey
   Metode Survey, sifatnya lebih alami (tidak di lab), tapi ada perlakuan. Metose Survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur, dan sebagainya (perlakuan tidak seperti dalam eksperimen).
3. Metode Naturalistik
   Metode Naturalistik, metode ini populer dengan sebutan “Metode Kualitatif”. Metode ini digunakan untuk meneliti pada tempat yang alamiah, dan penelitian ini tidak membuat perlakuan karena peneliti dalam mengumpulkan data bersifat emic (berdasarkan pandangan dari sumber data, bukan pandangan peneliti).

Dari aspek TUJUAN UTAMA (UMUM), metode penelitian dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
1. Eksploratif
Penelitian ini bertujuan untuk menjelajah atau mencari-cari fenomena baru.
2. Verifikatif
Penelitian ini yang bertujuan untuk menguji dan membuktikan fenomena atau fakta baru.
3. Development
Penelitian ini yang bertujuan untuk mengembangkan fenomena atau fakta yang telah ada.

Dari aspek TUJUAN KHUSUS. Maksudnya, selain tujuan umum, ada tujuan khusus (tambahan) terutama dalam hal menganalisis fenomena/fakta. Dari aspek “Tujuan Khusus” ini, metode penelitian terbagi dalam beberapa macam, yaitu:
1. Deskriptif
    Penelitian ini yang bertujuan untuk memaparkan fenomena/fakta dengan apa adanya.
2. Komparatif
    Penelitian ini yang bertujuan untuk membandingkan 2 (dua) fenomena/fakta.
3. Korelatif
    Penelitian ini yang bertujuan untuk mencari hubungan 2 (dua) fenomena/fakta.
4. Eksplanatif
    Penelitian ini yang bertujuan untuk menjelaskan 2 (dua) atau lebih fenomena/fakta.
5. Prediktif
  Penelitian ini yang bertujuan untuk meramalkan fenomena/fakta di masa depan berdasarkan data yang diperoleh peneliti di masa kini.
6. Interpretif
   Penelitian ini yang bertujuan untuk memahami atau menafsiri fenomena/fakta (tindakan) yang ditemukan peneliti.
7. Kritis
   Penelitian ini yang bertujuan untuk memberi penafsiran tandingan (alternatif). Dalam ini, peneliti berusaha mengkritik sekaligus memberi solusi.
8. Historis
   Penelitian ini yang bertujuan untuk bertujuan untuk merekonstruksi peristiwa penting di masa lalu.
Selain tujuan-tujuan khusus di atas, tentu masih banyak lagi tujuan khusus lainnya sesuai dengan keinginan peneliti dalam memaparkan data dan melakukan analisisnya.

Dari aspek PENDEKATAN, metode penelitian dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
1. Metode Kuantitatif
   Nama lain dari Metode Kuantitatif, antara lain: Metode Tradisional (Kuno), Metode Positivistik, Metode Ilmiah (Scientific), Metode Discovery.
   Metode Kuantitafif dinamakan Metode Tradisional karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut Metode Positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini disebut sebagai Metode Ilmiah (Scientific) karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah (yaitu, konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis). Metode ini disebut Metode Discovery karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut Metode Kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis statistik.
2. Metode Kualitatif
  Nama lain dari Metode Kualitatif, antara lain: Metode Modern (Baru), Metode Postpositivistik, Metode Artistic, Metode Interpretif (Interpretive Research).
   Metode ini dinamakan Metode Baru karena popularitasnya belum lama. Metode ini dinamakan Metode Postpositivistik karena berlandaskan filsafat postpositivisme. Metode ini disebut Metode Artistik karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang berpola). Metode ini disebut Metode Interpretif karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interpretasi (penafsiran) terhadap data yang ditemukan di lapangan.
   Penjelasan lebih lengkap tentang perbedaan antara Metode Kuantitatif dan Metode Kualitatif, dapat dilihat pada bab lain di laman website ini.
3. Mixed Method (Gabungan)
   Mixed Method ialah metode yang berusaha menggabungkan antara metode kuantitatif dan metode kualitatif. Dalam praktiknya, Mixed Method juga terbagi dalam beberapa jenis. Ada yang penelitian yang Kuan-nya lebih dominan dari Kual-nya, atau sebaliknya. Ada yang melaksanakan Kuan dulu, baru kemudian Kual; atau sebaliknya.
   Penjelasan tentang Mixed Method akan dipaparkan pada bagian lain di website ini.

Tidak ada komentar:
Tulis komentar