Malam Lailatul Qodar yang mulia itu harus berakhir ketika fajar tiba. Semulia-mulianya malam qodar, meski malaikat dan ruh turun menjejali bumi dan angkasa, tetap saja harus ada akhirnya.
Demikian pula Ramadan yang indah ini, yang banyak diharap kalau bisa sepanjang tahun semuanya Ramadan, tetap saja, bulan mulia ini harus juga berakhir, diganti hari raya Idul Fitri yang juga memuat kemuliaan dan kebahagiaan.
Hal sama dengan kehidupan. Semua yang beredar dan terikat dengan waktu, harus berhenti dan berakhir. Masa balita berakhir, berubah kanak-kanak, lalu menjadi remaja, dewasa, manula dan berakhir pula.
Semua akan lenyap pada akhirnya. Hanya Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Tetap dan Yang Paling Kuasa, yang akan selama-lamanya ada. AdaNya tak ada awalan dan akhiran. Hanya Dia. Dia saja. Allah.
Siapa yang mengetahuiNya, selalu bersamaNya, dicintaiNya, di dekatNya dan disayangiNya, dia akan ditempatkan di surgaNya untuk selamanya.
Ramadan, Lailatul Qodar, Idul Fitri, Hidup dalam ruang dan waktu ini, semua adalah ayat yang membuktikan keberadaanNya, bahwa Dia Pencipta sesungguhnya. Dia ada dan lebih dekat dari semua yang ada. Lebih mulia dari semua yang dijanjikanNya. Dia Al-Qodir yang memiliki Al-Qodar.
Tidak ada komentar:
Tulis komentar