Wahai saudaraku, tahukah engkau bahwa besok malam adalah Lailatul-Qodar, malam yang lebih mulia daripada 1000 bulan. Besok malam, para malaikat dan ruh berebutan turun ke muka bumi.
Lihatlah langit akan tampak cerah di tengah kegelapan. Bintang-bintang bertaburan di angkasa raya. Ibadah apapun yang dikerjakan esok malam, nilainya sangat spesial sama dengan dikerjakan selama 83 tahun lebih. Ayat-ayat Tuhan membasahi bumi. Bidadari berlalu lalang di sekitar masjid. Jika sempat menengadahkan wajah ke semua cakrawala, pasti terlihat sorga yang indahnya tak bisa terucap dengan kata-kata karena tak satupun mata pernah menyaksikannya. Bahkan keasyikan suasana Firdaus itu tak pernah terlintas di hati.
Bukan hanya itu, semua pintu-pintunya telah lama terbuka dan di tiap pintu beberapa malaikat tampak melambaikan tangan kepada kita yang tinggal di bumi. Mereka sangat merindukan kita. Ada sumur mata air bernama Kautsar yang bila airnya di minum seteguk saja, maka peminumnya takkan haus selamanya. Ada baju-baju dari sutra hijau yang siap pakai. Ada bongkahan emas, permata, permadani dan ornamen yang sangat menakjubkan.
Pada Lailatul Qodar esok malam, doa-doa yang dipanjatkan, pasti dikabulkan Allah. Apapun pinta kita, esok pasti diijabahi asal kita tidak ogah melantunkannya di masjid-masjid yang itu adalah rumah Allah. Tarawih, witir dan qunut yang secara berjamaah dilangsungkan sepanjang malam, esok akan menjadi tiket kita ke surga. Puasa kita pun menjadi syarat bagi siapapun yang ingin memasuki pintu ar-Rayyan yang hanya khusus bagi orang yang puasa ramadan. Semua aktifitas kita esok hari, mulai shalat jamaah, doa sahur dan berbuka puasa, dzikir dan i'tikaf kita, tadarrus al-Quran bakda tarawih, bahkan tidur kita, semuanya esok malam akan dikalkulasi lalu hasilnya akan menjadi tolak ukur di tingkat berapa maqam kita di sorga kelak, tempat tinggal yang abadi.
Lailatul Qodar besok malam akan menentukan masa depan kita. Sekali lagi, jangan lewatkan kesempatan esok malam. Jalan rizeki akan dipermudah, diperluas dan diperbanyak. Segala penyakit yang diderita, keluh kesah dan kesedihan yang dirasa, sampaikan esok malam dalam ritual ibadah dan munajat, maka semua penderitaan akan sirna. Terakhir kali, ingat dan camkan kabar dari langit ini. Jika ada teman, kerabat atau saudara yang belum tahu, tolong kabari mereka bahwa esok malam adalah Lailatul Qodar.
Sekian pengumuman ini saya sampaikan, atas segala perhatian, saya ucapkan terima kasih.
Kira-kira, apa yang terlintas di benak Anda, saat berita ini saya kabarkan? Termotivasikah Anda untuk mengorbankan waktu Anda esok malam demi Lailatul-Qodar? Relakah Anda melupakan segala hal yang bersifat duniawi untuk meraih ridho Allah yang hanya akan diberikan di sorga? Bersediakah Anda mengejar segala ketertinggalan dalam berbagai hal melalui penghormatan tulus dan pengabdian ikhlas pada esok malam? Atas pertanyaan ini, saya tidak yakin semuanya dijawab "Ya".
Sejatinya, kabar gembira ini akan saya teriakkan di tengah kerumunan massa yang asyik bertebaran di mal-mal. Tepatnya, saat tadi usai tarawih di masjid yang jamaahnya tinggal setengah dibanding saat malam pertama bulan Ramadan. Lalu, dengan mengendarai motor, saya sengaja keliling kota melintasi pusat keramaian dan perbelanjaan seperti MOG, Pasar Besar, Ramayana Plaza, Mitra, Gajahmada Plaza, Alun-alun kota yang semuanya penuh sesak oleh manusia. Saya berusaha berbaik sangka, mungkin pasar ini ramai tepat setelah jamaah tarawih bubar. Tapi, melihat lokasi parkir yang penuh, barang belanjaan yang dibawa pengunjung tampak bejibun dan para pedagang meluber hingga ke trotoar, saya menjadi yakin suasana ramai itu telah berlangsung sejak siang hari.
Seharusnya, kabar gembira ini sudah saya sampaikan sejak siang tadi ke seluruh penjuru kota, terutama di pinggiran warung yang mulai tampak beberapa orang asyik menikmati makan siang, beberapa orang mengusap lidahnya yang telah disirami es dan minuman segar. Saya ingin menyampaikan kabar ini dengan mengendarai mobil truk bermuatan sound system lengkap, lalu melalui mikrofon, kabar ini saya bacakan. Akan tetapi, dalam hati, saya pun tidak yakin semua lobang telinga yang mendengarnya tersentuh untuk memperhatikan perihal Lailatul-Qodar besok malam. Saya pun tidak yakin, melalui kabar ini lalu esok malam masjid-masjid penuh sesak melebihi shalat Idul Fitri, kegiatan tadarrus al-Quran ramai dan pembacanya harus antri seperti konser musik di lapangan.
Kenapa saya tidak begitu yakin? Sebab, pada hakekatnya kabar-kabar langit semacam ini telah disampaikan Rasulullah melalui hadis-hadis fadhailnya, tapi tidak sedikit umatnya yang mau mengikuti pesan Nabi. Kabar-kabar ini juga sering disampaikan para ulama dan dai diberbagai ajang dakwah dan tabligh, tapi mungkin karena begitu besarnya karunia Allah yang turun di malam Lailatul-Qodar hingga mata tak mampu melihat, telinga tak bisa mendengar dam hati tak sanggup merasakan kehadirannya.
Jadi, sekali lagi, tolong sampaikan kabar langit ini terus-menerus, setiap saat, sejak hari ini hingga bulan Ramadan berakhir. Boleh jadi, terhadap realitas Lailatul-Qodar itu masih ada orang yang mempercayainya dan bertekad untuk menyambutnya.
Esok Malam, Dont Forget...!!
Tidak ada komentar:
Tulis komentar