24 Mei 2012

Lady Gaga(L) atau Gaga(H)

 


Kontroversi tentang rencana konser Lady Gaga di Jakarta, 3 Juni 2012 mendatang, masih terus berlanjut. Bahkan, semakin meruncing antara yang pro dan yang kontra. Masing-masing punya argumen sendiri yang menurut mereka benar.

Bagi kelompok yang anti Lady Gaga, ada banyak alasan yang dikemukakan. Mulai dari kekhawatiran akan merusak moral, etika dan iman para generasi muda, mengotori budaya bangsa, menyuguhkan erotisme, dan banyak lagi alasan lainnya.

Sementara itu, bagi yang pro Lady Gaga, mereka menilai kontroversi penampilan dan lirik lagu penyanyi yang akrab dengan dandanan nyeleneh itu adalah bagian dari kebebasan berekspresi, warna seni, dan bahkan -menurut mereka- konser dan aksi panggung artis dangdut Indonesia juga tak kalah erotisnya dibanding Lady Gaga.

Polemik ini makin meruncing ketika pihak yang anti Lady Gaga, kabarnya, mulai mengancam akan bikin kerusuhan di tengah kerumunan penonton. Mereka akan nekat membubarkan aksi panggung Lady Gaga di GBK, jika polisi masih juga nekad akan mengizinkan konser tersebut.

Hal yang sama juga akan dilakukan para pendukung Lady Gaga. Dengan segala daya, mereka akan berusaha mengantongi izin dan menjamin keberlangsungan dan kesuksesan konser penyanyi berpenampilan nyentrik itu. Hal ini, berkaca dari Filipina yang tetap mampu menghadirkan Lady Gaga di Manila, meski kelompok muda Kristen menolaknya karena dinilai syair-syair lagunya menodai agama mereka.

Apa jadinya jika benar nantinya konser Lady Gaga digelar di Jakarta?

Jawabnya, pasti akan terjadi keributan. Antara yang pro dan yang kontra kini sudah sama-sama di ujung batas kesabaran, sama-sama akan tumpah ruah dalam ajang pertengkaran dan bisa jadi diperkirakan akan memakan korban jiwa melebihi persitiwa Sukhoi. Lebih dari itu, kabarnya, warga Jakarta sendiri mengaku ketakutan dan khawatir terjadi kerusuhan, bila konser itu ngotot digelar.

Terlepas dari alasan kedua belah pihak yang mengklaim “benar”, pastinya, energi bangsa kita ini sedang dikuras habis-habisan untuk hal-hal yang seharusnya tidak perlu. Masih banyak hal dan prestasi yang bisa diraih oleh anak bangsa yang potensial ini, ketimbang memikirkan, membela atau memperdebatkan seorang Lady Gaga yang sama-sama belum kita kenal.

Kok bisa-bisanya seorang Lady Gaga yang penampilannya nyentrik, urakan, erotis, kontroversial, dan sebagainya itu, memporak-porandakan tatanan kita dalam berbangsa dan bernegara, mengusik persatuan kita, mencederai rasa toleransi, sifat gotong-royong, welas asih yang itu adalah warisan budaya nenek-moyang kita.

Energi para kiai, habaib, santri dan ormas terkuras habis demi seorang Lady Gaga yang lahir dengan nama Stefani Joanne Angelina Germanotta. Perempuan yang lahir tanggal 28 Maret 1986 itu sanggap menguras energi polisi, para aparatur negara, ilmuan, politikus, seniman, laywer, pelajar, mahasiswa dan pikiran rakyat Indonesia sehingga tak berlebihan bila pelantun lagu “Born This Way” itu oleh majalah Time dimasukkan Time 100 sebagai “orang paling berpengaruh di dunia”. Termasuk juga, energi media massa kita pun turut hanyut oleh kontroversi sosok Lady Gaga.

"Al-Khuruuj minal Khilaaf, Mustahab", demikian kaidah usul fiqih yang artinya, "Sikap keluar atau menghindari kontroversi merupakan pilihan terbaik yang sangat dianjurkan.

Jika mendasarkan pada kaidah di atas, maka sebaiknya, rencana konser Lady Gaga segera dibatalkan. Polisi dan pemerintah tidak perlu ragu-ragu lagi mengetok palu dan menyatakan dengan tegas bahwa konser itu tidak diizinkan. Titik!

Keputusan ini harus segera dibuat, tidak boleh ditunda-tunda lagi, apalagi menggantungkannya dengan cara akan menetapkan keputusan sehari sebelum hari "H". Pilihan semacam ini justru menunjukkan ketidak tegasan, ketidak pekaan, kelambatan, kelemahan dan bahkan kebodohan.

Segera sikapi dan jangan membuat suasana yang tidak pasti sehingga kondisi makin hari makin panas, perang syaraf terus berlanjut dan bisa-bisa berujung pada adu fisik dan main hakim sendiri. Akhirnya, konser belum ada, sudah terjadi perang.

Jadi, urungkan saja kedatangan Lady Gaga. Toh, tanpa dia di Indonesia, negara ini aman-aman saja. Kebebasan berekspresi masih terbuka, kalau mau dengar dan tahu aksi panggungnya, yah.... cukup beli DVD bajakan di pinggir jalan atau lihat aja di internet. Cukupkan? daripada energi kita habis hanya untuk ngurusi perempuan yang kita sendiri tidak kenal siapa dia?

Menarik ditunggu, tour ke Indonesia yang notabene-nya sebagai negara berpenduduk muslim terbesar ini, Sang Lady  akan gaga(l) atau malah bisa melenggang gaga(h) di tengah rakyat Indonesia yang pro dan kontra tentang dirinya.

Tidak ada komentar:
Tulis komentar