Respect for Mosque (memuliakan masjid) merupakan kewajiban bagi
seorang muslim. Tidak sempurna iman seseorang yang hatinya tidak
muta'alliq (terikat) dengan masjid. Sebab, masjid merupakan tempat suci
di muka bumi. Ia disebut "Baitullah" atau "Rumah Allah". Istilah ini
mengindikasikan bahwa sudah seharusnya, masjid dihormati. Setiap muslim
harus peduli dengan masjid, tempat beribadah dan mendekatkan diri kepada
Allah swt.
Masjid Tempat Orang Suci
Nabi
SAW bersabda, “Semua orang dilahirkan dalam keadaan fitrah atau dengan
iman yang benar. Adalah orang tuanya dan lingkungannyalah yang
mengalihkan dia dari keimanan yang benar dan membuat dia menjadi Yahudi
atau Kristen atau lainnya”. Karena itu ajaran agama Islam sangat
berlawanan dengan kepercayaan Kristen yang menganggap bahwa tiap-tiap
manusia lahir dengan membawa dosa sejak lahir, dan Yesus disalib untuk
mencuci bersih dosa-dosa orang Kristen.
Karena kehadiran
keimanan yang sangat benar yang terpatri dalam sanubari manusia kepada
Allah SWT inilah sehingga mereka menerima petunjuk yang dikirim kepada
mereka melalui para Nabi. Allah SWT membimbing siapapun yang Ia
kehendaki.
Di manakah bisa ditemukan orang-orang seperti
ini? Orang-orang ini biasanya ditemukan di dalam rumah Allah SWT atau
masjid yang mendirikan shalat dan membiasakan diri mereka dengan
banyak-banyak berzikir kepada Allah SWT.
Oleh karena itu kita harus memuliakan - menunjukkan rasa hormat yang besar terhadap masjid. An Nur 36 - 38
Bertasbih
kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan
dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang,
laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh
jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan
(dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari
itu) hati dan penglihatan menjadi goncang. (Mereka mengerjakan yang
demikian itu) supaya Allah memberi balasan kepada mereka (dengan
balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan supaya
Allah menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezki
kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas.
Cinta Allah, Cinta Rasul, Cinta Masjid
Anas
RA meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Siapapun yang
mencintai Allah SWT, harus mencintai aku. Siapapun yang mencintai aku
harus mencintai Sahabat-Sahabatku. Siapapun yang mencintai
Sahabat-Sahabatku, harus mencintai Al Qur’an. Siapapun mencintai Al
Qur’an, harus mencintai masjid. Masjid adalah rumah Allah SWT. Allah SWT
telah memerintahkan kita untuk memuliakannya. Allah SWT telah
memberkati tempat ini dan orang-orang yang menempatinya untuk urusan
yang benar. Allah SWT melindungi masjid-masjid ini dan penghuninya. Para
penghuni ini mendirikan shalat di dalam masjid-masjid ini. Allah SWT
memenuhi kebutuhan mereka dan mengabulkan doa-doa mereka. Allah SWT
melindungi harta-harta mereka selagi mereka berada di dalam masjid.”
(Qurtubi)
Derajat Masjid
Ada
banyak karakteristik masjid yang mengangkat derajatnya di atas daripada
tempat-tempat lain. Abu Omama RA meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW
bersabda, “Siapapun yang memulai dari rumahnya menuju suatu masjid
dengan mengambil wudhu akan mendapat pahala yang setara dengan pahala
seseorang yang meninggalkan rumah nya dengan Ihram untuk Haji. Siapapun
yang telah mempunyai wudhu kemudian meninggalkan rumahnya menuju masjid
untuk shalat akan mendapat pahala setara dengan umrah. Jika orang ini
tinggal di dalam masjid setelah shalat dan menantikan shalat yang
berikutnya, namanya akan dicatat dalam Illiyiin.” (Muslim)
Burada
RA meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, “Siapapun yang berangkat ke
masjid dalam kegelapan, sampaikan padanya bahwa ia akan mendapat
penerangan pada Hari Akhirat”. (Muslim)
Abu Hurrairah RA
meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, “Berdo’a di dalam satu masjid
adalah lebih baik daripada berdo’a di rumah atau di tempat lain.”
Sesungguhnya, ketika seseorang berangkat dari rumahnya menuju masjid
dengan berwudhu dengan niat hanya untuk berdo’a disana, maka
tingkatannya diangkat oleh Allah SWT lebih tinggi dan semakin tinggi
seiring dengan setiap langkahnya sampai ia tiba di masjid. Ketika ia
sedang menunggu di dalam masjid berdo’a berjamaah, ia menerima pahala
dari Allah SWT seolah-olah ia sedang mendirikan shalat. Malaikat akan
terus berdo’a untuk dia selama menunggu ini asalkan ia tetap menjaga
wudhunya dan tidak merugikan siapapun. Para Malaikat meminta kepada
Allah, ‘Ya Allah SWT limpahkanlah RahmatMu kepada orang ini dan
ampunilah dosanya’” (Muslim)
Diriwayatkan oleh Hakam bin
Umar RA bahwa Nabi SAW bersabda, “Hiduplah di dunia ini seolah-olah kamu
adalah seorang tamu disini. Anggaplah masjid sebagai rumahmu.
Lunakkanlah hatimu dan bukalah hatimu untuk menjawab panggilan Allah
SWT. Ingatlah akan karunia yang banyak dari Allah SWT yang telah
dianugerahkanNya padamu. Menangislah karena kesadaran atau ketakutan
terhadap Allah SWT. Jangan turutkan bujukan duniawi untuk membangun
istana yang mewah yang mungkin tidak sempat kau huni. Hindarilah
menghimpunkan kekayaan melebihi kebutuhanmu. Jangan mencoba untuk
mengikuti hawa nafsu yang mana kamu tidak mungkin mencapainya.”
(Qurtubi)
Jadikan Masjid sebagai Rumah
Abu
Al Darda RA menasihati anaknya untuk menganggap masjid sebagai rumahnya
karena ia mendengar Nabi SAW bersabda, “Siapapun yang menganggap suatu
masjid sebagai rumahnya, Allah SWT menjamin kedamaian hati baginya dan
akan membuat penyeberangan di ‘Jembatan Siratalmustaqim’ mudah baginya
pada Hari Akhirat.” (Qurtubi)
Nabi SAW bersabda, “Di akhir
zaman sebagian orang akan duduk dalam berbagai kelompok di dalam masjid
dan hanya sibuk membicaraan duniawi yang menandakan cintanya terhadap
kehidupan duniawi. Jangan duduk dengan mereka, karena Allah SWT tidak
memerlukan orang-orang seperti itu di dalam masjid.” (Qurtubi)
Said
bin Al Mussayib meriwayatkan, “Siapapun yang sedang duduk di dalam
rumah Allah SWT, ia sedang duduk bersama Allah. Ia seharusnya hanya
melibatkan dirinya dalam kebaikan dan pembicaraan yang baik.” (Qurtubi)
Para ulama sudah menguraikan sedikitnya 15 hal untuk memuliakan masjid:
1.
Ucapkan salam ketika masuk ke dalam masjid jika orang-orang tidak
sedang shalat atau membaca Al Qur’an atau berzikir. Jika tidak ada orang
di masjid, ucapkanlah “Salam bagi kita dan bagi orang-orang yang saleh”
Tentu saja, Malaikat akan menjawab salam ini, jika kelihatannya tidak
ada siapapun disana.
2. Dirikanlah shalat dua raka’at
untuk memuliakan tempat ini (disebut Tahiyyatul Masjid), asalkan bukan
pada salah satu dari ke tiga waktu dimana dilarang untuk shalat. Tiga
waktu itu adalah ketika matahari terbit dan terbenam, dan ketika ia
tepat berada di atas kepala di siang hari.
3. Jangan sibuk membicarakan perniagaan di dalam masjid.
4. Jangan mengeluarkan pedang/senjata.
5. Jangan membuat pengumuman tentang barang-barang hilang.
6. Jangan mengeraskan suara di dalam masjid.
7. Jangan sibuk membicarakan urusan duniawi.
8. Jangan bertengkar dengan orang lain.
9. Jangan memaksakan diri diantara dua orang yang bersebelahan jika tidak cukup tempat.
10. Jangan berjalan di depan seseorang yang sedang mendirikan shalat.
11. Usahakan untuk tidak meludah atau membersihkan hidung di dalam masjid.
12. Jangan membunyikan persendian tulang.
13. Jangan bermain-main dengan bagian manapun dari tubuh. Terutama ketika mendengarkan Khutbah Jum’at.
14. Jagalah kebersihan dan jangan membawa anak-anak yang masih bayi atau orang gila ke dalam masjid.
15. Sibukanlah diri dengan banyak-banyak berdzikir kepada Allah SWT. (Qurtubi)
Di
dalam ayat 37 An Nur dijelaskan tanda-tanda laki-laki yang selalu
berada di dalam masjid. Kata ‘laki-laki’ di dalam ayat ini menunjukkan
bahwa masjid itu sesungguhnya untuk digunakan oleh laki-laki. Shalat
untuk seorang perempuan lebih baik dilakukan di dalam rumah nya daripada
di dalam masjid.
Ummi Salma meriwayatkan bahwa Nabi SAW
bersabda, “Masjid yang terbaik bagi seorang perempuan adalah di dalam
rumahnya”. (Musnad Ahmad dan Bahiqi)
Ini berarti bahwa lebih besar
pahalanya bagi seorang perempuan untuk shalat di dalam rumahnya.
Bagaimanapun, dia boleh berada di dalam masjid jika ada suatu tempat
yang terpisah untuk wanita-wanita.
Wanita-wanita perlu
dianjurkan untuk pergi ke suatu masjid jika ada beberapa kegiatan di
bidang pendidikan yang berlangsung di dalamnya. Pendidikan adalah sangat
penting dan sungguh disesalkan bahwa wanita-wanita mendapat peluang
yang sangat terbatas untuk menerimanya. Seharusnya, tentu saja,
diusahakan adanya tempat yang terpisah untuk wanita-wanita di masjid.
Di dalam ayat 37 An Nur, tanda-tanda orang yang sering berada di dalam masjid ini diuraikan dengan sangat tepat:
(a). Perniagaan dan jual beli tidak mengalihkan perhatian mereka dari banyak-banyak berdzikir kepada Allah SWT.
(b). Mereka mendirikan shalat.
(c). Mereka membayar Zakat.
(d).
Hati mereka bergetar bila mengingat Hari Akhirat ketika mata dan hati
akan dijungkirbalikkan karena kengerian terhadap Hari Akhirat itu.
Karenanya penghuni masjid ini tidak pernah menyombongkan segala bentuk
ibadahnya terhadap Allah SWT. Mereka memilih merendahkan dirinya dalam
mencari-cari Rahman Allah SWT.
Tanda-tanda Orang yang memakmurkan Masjid
Berikut ini adalah suatu pertanyaan yang baik, siapakah yang berhak menjalankan urusan suatu masjid? Jawaban terhadap pertanyaan ini disampaikan dalam At Taubah 18
Hanyalah yang memakmurkan Masjid-Masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.
Karenanya tanda-tanda orang yang pantas menjalankan urusan suatu masjid adalah sebagai berikut:
(a). Mereka beriman kepada Allah SWT.
(b). Mereka beriman kepada Hari Akhirat.
(c). Mereka mendirikan shalat.
(d). Mereka membayar Zakat.
(e). Mereka tidak takut kepada siapapun kecuali Allah SWT.
Abu Said Al Khudri RA meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Kamu harus bersaksi terhadap keimanan seseorang jika ia datang ke masjid secara teratur.” (Tirmidzi, Ibnu Majah)
Jamaah Masjid adalah Tamu Allah
Salman Faris RA meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Siapapun yang datang ke masjid, ia seperti seorang tamu yang berniat untuk mengunjungi Allah SWT dan Allah SWT menghormati tamu Nya.” (Mazari)
Kata “ya’muru” di dalam ayat 18 At Taubah berarti:
Dalam pelaksanaannya, tidak dibenarkan untuk melarang seseorang menggunakan suatu masjid untuk banyak-banyak berzikir kepada Allah SWT dan shalat. Al Baqarah 114
Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang menghalang-halangi menyebut nama Allah dalam Masjid-Masjid-Nya, dan berusaha untuk merobohkannya? Mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya (Masjid Allah), kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka di dunia mendapat kehinaan dan di akhirat mendapat siksa yang berat.
Karenanya melarang orang-orang untuk menggunakan suatu masjid adalah sangat berdosa. Menurut suatu hadis, salah satu tanda telah dekatnya Hari Akhirat adalah bahwa masjid akan dibangun sangat mewah, tetapi orang-orang yang hadir pada setiap masjid sangat sedikit.
Istiqamah ke Masjid, Prilaku Mulia
Ali RA meriwayatkan ada enam perihal penting yang menunjukkan perilaku yang manusiawi dan terhormat.
Sebanyak tiga hal bisa diamati ketika kita berada didalam rumah, dan tiga yang lain ketika sedang dalam perjalanan:
Semoga Allah menerima shalat kita dan ibadah-ibadah lain di dalam masjid, dan membuat kita menjadi orang yang selalu mengunjungi rumah Allah SWT (masjid) secara teratur. Amiin
Tanda-tanda Orang yang memakmurkan Masjid
Berikut ini adalah suatu pertanyaan yang baik, siapakah yang berhak menjalankan urusan suatu masjid? Jawaban terhadap pertanyaan ini disampaikan dalam At Taubah 18
Hanyalah yang memakmurkan Masjid-Masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.
Karenanya tanda-tanda orang yang pantas menjalankan urusan suatu masjid adalah sebagai berikut:
(a). Mereka beriman kepada Allah SWT.
(b). Mereka beriman kepada Hari Akhirat.
(c). Mereka mendirikan shalat.
(d). Mereka membayar Zakat.
(e). Mereka tidak takut kepada siapapun kecuali Allah SWT.
Abu Said Al Khudri RA meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Kamu harus bersaksi terhadap keimanan seseorang jika ia datang ke masjid secara teratur.” (Tirmidzi, Ibnu Majah)
Jamaah Masjid adalah Tamu Allah
Salman Faris RA meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Siapapun yang datang ke masjid, ia seperti seorang tamu yang berniat untuk mengunjungi Allah SWT dan Allah SWT menghormati tamu Nya.” (Mazari)
Kata “ya’muru” di dalam ayat 18 At Taubah berarti:
- Untuk membangun masjid.
- Untuk memelihara masjid.
- Untuk menjalankan urusan masajid.
- Untuk menggunakan masjid untuk banyak-banyak berdzikir, shalat dan pendidikan.
Dalam pelaksanaannya, tidak dibenarkan untuk melarang seseorang menggunakan suatu masjid untuk banyak-banyak berzikir kepada Allah SWT dan shalat. Al Baqarah 114
Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang menghalang-halangi menyebut nama Allah dalam Masjid-Masjid-Nya, dan berusaha untuk merobohkannya? Mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya (Masjid Allah), kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka di dunia mendapat kehinaan dan di akhirat mendapat siksa yang berat.
Karenanya melarang orang-orang untuk menggunakan suatu masjid adalah sangat berdosa. Menurut suatu hadis, salah satu tanda telah dekatnya Hari Akhirat adalah bahwa masjid akan dibangun sangat mewah, tetapi orang-orang yang hadir pada setiap masjid sangat sedikit.
Istiqamah ke Masjid, Prilaku Mulia
Ali RA meriwayatkan ada enam perihal penting yang menunjukkan perilaku yang manusiawi dan terhormat.
Sebanyak tiga hal bisa diamati ketika kita berada didalam rumah, dan tiga yang lain ketika sedang dalam perjalanan:
- Membaca Al Qur’an.
- Mengunjungi masjid secara teratur.
- Mengumpulkan orang-orang yang berjuang di jalan Allah SWT.
- Berbagi makanan dengan orang miskin.
- Memperlihatkan akhlak yang baik.
- Memperlakukan musafir dengan ramah sambil tetap menjaga diri kita di dalam aturan Allah SWT.
Semoga Allah menerima shalat kita dan ibadah-ibadah lain di dalam masjid, dan membuat kita menjadi orang yang selalu mengunjungi rumah Allah SWT (masjid) secara teratur. Amiin
Tidak ada komentar:
Tulis komentar