17 Agustus 2012

Injury Time Ramadan

 


Dalam sepakbola, injury time adalah waktu tambahan yang diberikan kepada tim yang bertanding sebagai ganti dari waktu yang terbuang di tengah-tengah waktu normal 2 x 45 menit.

Injury Time sering menjadi waktu paling krusial, walapun adanya di akhir waktu pertandingan. Biasanya, sebuah tim akan bertambah semangat juangnya bila telah melihat papan waktu injury time ditunjukkan oleh penyelenggara pertandingan di pinggir lapangan.

Sebaliknya, ada juga tim yang lengah di saat injury time. Karena merasa sudah unggul atau merasa cukup dengan hasil seri, lalu mereka bermain sekedarnya sehingga tak jarang malah kebobolan. Gol-gol penentu dan bersejarah, kerap terjadi di waktu injury time.

Dalam hubungannya dengan Ramadan, saat-saat injury time yang krusial itu ada di penghujung bulan mulia ini. Saat setiap muslim yang berpuasa berharap mendapat Lailatul Qodar, saat mereka bersiap menyambut lebaran, saat hendak menunaikan zakat fitrah dan mal, maka saat-saat itulah waktu injury time yang nilainya amat menentukan.

Sayangnya, tidak semua orang menyadari pentingnya waktu krusial tersebut. Di akhir Ramadan, malah sudah berpuasa lagi. Repot dengan perjalanan mudik dan persiapan menyambut hari yang mereka sebut dengan "Hari Kemenangan". Padahal, banyak yang belum tahu, apakah kemenangan itu sudah benar-benar diraih, atau malah kebobolan?

Bayer Munchen pernah merasakan betapa pahitnya nasib mereka akibat kelegahan di waktu injury time. Di pertandingan Final Champion 1999, Bayer yang sudah unggul 1-0 atas Manchester United, ternyata bisa dibobol 2 gol disaat injury time. Tidak sampai 2 menit, Setan Merah bisa membalik keadaan. Gelar yang di depan mata, harus rela melayang.

Rival sekota MU, Manchester City pada musim lalu, sukses meraih gelar Liga Primer Inggris 2011/2012 setelah mengalahkan Queens Park Ranger (QPR) di Etihad Stadium dengan skor 3-2. Padahal, hingga menit ke-90 City tertinggal 1-2 atas QPR. Dengan injury time selama 5 menit, City membalik takdirnya. Gol Edin Dzeko dan Sergio Kun Aguero meledakkan gegap gempita fans City di seluruh penjuru dunia.

Kisah 2 sukses Duo Manchester yang sama-sama diperoleh saat injury time, mengajarkan kepada kita terkait Ramadan, bahwa perjalanan spiritual dengan ibadah puasa belum benar-benar berakhir sebelum "peluit" takbir menggema. Kita harus menuntaskan puasa dan tambah konsentrasi menjaga istiqamah kita supaya kita tidak gagal di saat-saat krusial, injury time Ramadan.

Tidak ada komentar:
Tulis komentar