18 September 2015

E-Learning vs Pembelajaran Tradisional

 

Perbedaan Pembelajaran Tradisional dengan e-learning yaitu kelas ‘tradisional’, dosen dianggap sebagai orang yang serba tahu dan ditugaskan untuk menyalurkan ilmu pengetahuan kepada pelajarnya. Sedangkan di dalam pembelajaran ‘e-learning’ fokus utamanya adalah pelajar. Pelajar mandiri pada waktu tertentu, bertanggung-jawab untuk pembelajarannya. Suasana pembelajaran ‘e-learning’ akan ‘memaksa’ pelajar memainkan peranan yang lebih aktif dalam pembelajarannya. Pelajar membuat perancangan dan mencari materi dengan usaha, dan inisiatif sendiri.

Khoe Yao Tung (2000) mengatakan bahwa setelah kehadiran dosen dalam arti sebenarnya, internet akan menjadi suplemen dan komplemen dalam menjadikan wakil dosen yang mewakili sumber belajar yang penting di dunia.
Cisco (2001) menjelaskan filosofis e-learning sebagai berikut.
  1. E-learning merupakan penyampaian informasi, komunikasi, pendidikan, pelatihan secara on-line.
  2. E-learning menyediakan seperangkat alat yang dapat memperkaya nilai belajar secara konvensional (model belajar konvensional, kajian terhadap buku teks, CD-ROM, dan pelatihan berbasis komputer) sehingga dapat menjawab tantangan perkembangan globalisasi.
  3. E-learning tidak berarti menggantikan model belajar konvensional di dalam kelas, tetapi memperkuat model belajar tersebut melalui pengayaan content dan pengembangan teknologi pendidikan.
  4. Kapasitas mahasiswa amat bervariasi tergantung pada bentuk isi dan cara penyampaiannya. Makin baik keselarasan antar conten dan alat penyampai dengan gaya belajar, maka akan lebih baik kapasitas mahasiswa yang pada gilirannya akan memberi hasil yang lebih baik.
Sedangkan Karakteristik e-learning, antara lain.
  1. Memanfaatkan jasa teknologi elektronik; di mana dosen dan mahasiswa, mahasiswa dan sesama mahasiswa atau dosen dan sesama dosen dapat berkomunikasi dengan relatif mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler.
  2. Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan computer networks).
  3. Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials) disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh dosen dan mahasiswa kapan saja dan di mana saja bila yang bersangkutan memerlukannya.
  4. Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.
Untuk dapat menghasilkan e-learning yang menarik dan diminati, Onno W. Purbo (2002) mensyaratkan tiga hal yang wajib dipenuhi dalam merancang elearning, yaitu: sederhana, personal, dan cepat

Sistem yang sederhana akan memudahkan peserta didik dalam memanfaatkan teknologi dan menu yang ada, dengan kemudahan pada panel yang disediakan, akan mengurangi pengenalan system e-learning itu sendiri, sehingga waktu belajar peserta dapat diefisienkan untuk proses belajar itu sendiri dan bukan pada belajar menggunakan sistem e-learning-nya. 

Syarat personal berarti pengajar dapat berinteraksi dengan baik seperti layaknya seorang dosen yang berkomunikasi dengan mahasiswa di depan kelas. Dengan pendekatan dan interaksi yang lebih personal, peserta didik diperhatikan kemajuannya, serta dibantu segala persoalan yang dihadapinya. Hal ini akan membuat peserta didik betah berlama-lama di depan layar komputernya. Kemudian layanan ini ditunjang dengan kecepatan, respon yang cepat terhadap keluhan dan kebutuhan peserta didik lainnya. Dengan demikian perbaikan pembelajaran dapat dilakukan secepat mungkin oleh pengajar atau pengelola.
Dalam prakteknya e-learning memerlukan bantuan teknologi. Karena itu dikenal istilah: computer based learning (CBL) yaitu pembelajaran yang sepenuhnya menggunakan komputer; dan computer assisted learning (CAL) yaitu pembelajaran yang menggunakan alat bantu utama komputer. Teknologi pembelajaran terus berkembang. 

Namun pada prinsipnya teknologi tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: Technology based learning dan Technology based web-learning.  

Technology based learning ini pada prinsipnya terdiri dari Audio Information Technologies (radio, audio tape, voice mail, telephone) dan Video Information Technologies (video tape, video text, video messaging). Sedangkan technology based web-learning pada dasarnya adalah Data Information Technologies (bulletin board, Internet, e-mail, tele-collaboration).
Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari, yang sering dijumpai adalah kombinasi dari teknologi yang dituliskan di atas (audio/data, video/data, audio/video). Teknologi ini juga sering di pakai pada pendidikan jarak jauh (distance education), dimasudkan agar komunikasi antara mahasiswa dan dosen bisa terjadi dengan keunggulan teknologi e-learning ini.
Di antara banyak fasilitas internet, menurut Onno W. Purbo (1997), “ada lima aplikasi standar internet yang dapat digunakan untuk keperluan pendidikan, yaitu email, Mailing List (milis), News group, File Transfer Protocol (FTC), dan World Wide Web (WWW)”.
Ada beberapa alternatif paradigma pendidikan melalui internet ini yang salah satunya adalah system “dot.com educational system” (Kardiawarman, 2000).

Paradigma ini dapat mengitegrasikan beberapa system seperti ;
  1. Paradigma virtual teacher resources, yang dapat mengatasi terbatasnya jumlah dosen yang berkualitas, sehingga mahasiswa tidak haus secara intensif memerlukan dukungan dosen, karena peranan dosen maya (virtual teacher) dan sebagian besar diambil alih oleh system belajar tersebut.
  2. Paradigma virtual school system, yang dapat membuka peluang menyelenggarakan pendidikan dasar, menengah dan tinggi yang tidak memerlukan ruang dan waktu. Keunggulan paradigma ini daya tampung mahasiswa tak terbatas. Mahasiswa dapat melakukan kegiatan belajar kapan saja, dimana saja, dan darimana saja.
  3. Paradigma cyber educational resources system, atau dot com leraning resources system. Merupakan pedukung kedua paradigma di atas, dalam membantu akses terhadap artikel atau jurnal elektronik yang tersedia secara bebas dan gratis dalam internet.
Penggunaan e-learning juga tidak bisa dilepaskan dengan peran Internet. Menurut Williams (1999). Internet adalah ‘a large collection of computers in networks that are tied together so that many users can share their vast resources’.
Petunjuk tentang manfaat penggunaan internet, khususnya dalam pendidikan terbuka dan jarak jauh (Elangoan, 1999; Soekartawi, 2002; Mulvihil, 1997; Utarini, 1997), antara lain.
  1. Tersedianya fasilitas e-moderating di mana dosen dan mahasiswa dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu.
  2. Dosen dan mahasiswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur dan ter-jadual melalui internet, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari.
  3. Mahasiswa dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan di mana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer.
  4. Bila mahasiswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet secara lebih mudah.
  5. Baik dosen maupun mahasiswa dapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.
  6. Berubahnya peran mahasiswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif.
  7. Relatif lebih efisien. Misalnya bagi mereka yang tinggal jauh dari perguruan tinggi atau sekolah konvensional.
Walaupun demikian pemanfaatan internet untuk pembelajaran atau e-learning juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan. Berbagai kritik (Bullen, 2001, Beam, 1997), antara lain.
  1. Kurangnya interaksi antara dosen dan mahasiswa atau bahkan antar mahasiswa itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar dan mengajar.
  2. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial.
  3. Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.
  4. Berubahnya peran dosen dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT.
  5. Mahasiswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
  6. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet.
  7. Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki ketrampilan internet.
  8. Kurangnya penguasaan bahasa komputer.

46 komentar:
Tulis komentar
  1. Trmksh infonya Pak. Maaf nnya nih, apa syrat2 materi boleh di elearning-kan? (a_said001@yahoo.com)

    BalasHapus
  2. Apa yg dimaksud dgn "syarat-syarat materi" itu adalah ketentuan mem-posting materi ajar?
    Jika demikian yg dimaksud, maka sebagaimana aturan "pengutipan" naskah pada umumnya yg berlaku di luar e-learning. Bahwa, paling tidak, ada beberapa hal yg perlu diperhatikan:
    1- Postingan 'materi' harus benar dan teliti sebelum di-publish.
    2- Bila materi ajar itu adalah hasil kutipan, maka seharusnya, pemateri mencantumkan sumber kutipan, entah dari buku, majalah, website, dll.
    Pada prinsipnya, 2 hal di atas yg harus diperhatikan untuk menghindari praktik plagiat. Saya kira, semua materi ajar, boleh diformat menjadi e-learning dgn berbagai macam model, seperti: flash, aplikasi exe, dll. Hal ini adalah bagian dari pengembangan materi ajar dan tuntutan zaman yang mengharuskan pembelajaran berbasis IT dan online. Thanks atas apresiasinya.

    BalasHapus
  3. i like your web site. please as well our web at www.learn-3arab.blogspot.com

    BalasHapus
  4. Trimakasih ustadz atas ilmunya,,
    Ustad afwan mau tanya,, bagaimana seorang guru mengetahui bahwa anak didiknya itu benar2 belajar dan berusaha ketika pembelajaran e learning ,,?

    BalasHapus
  5. testimony contact ustadz...... afwan :)

    BalasHapus
  6. ustadz, jk sistem tes dpt menggunak e learning, apkah tdk ad kecenderungan siswa it berbuat curang,,

    lalu , apakah pembelajaran sepert in tanpa tatap muka, dan d akses lewat internet. bs d sbut elearning???

    kalau iya,, bisakah point kelemahan tentang kurangx komunikasi tatap muka dgn guru bs diminimalisis misalx dgn menggunakan vidio call?

    BalasHapus
  7. 'Afwan ustad.. mau nanya..
    Apa solusi dari kelemahan²/kekurangan² pembelajaran elearning atau pembelajaran tradisional? mengingat setiap sesuatu pasti mempunyai kelebihan & kekurangan.. :)
    Syukran :)

    BalasHapus
  8. syukron atas materinya ustadz...

    BalasHapus
  9. syukron 'ala 'ulumikum ...
    Rofiqoh Laila Hanum_13150021_A

    BalasHapus
  10. 13150017 Muhamad Obik Kurtubi Kelas C
    Seiring dengan perkembangan teknologi yg semakin canggih, maka dlm bidang pendidikan pun kita tak boleh ketinggalan dlm artian harus memanfaatkan teknologi yg ada. Saya kira sudah selayaknya kita memulai atau membiasakan belajar dg sistem e-learning seperti ini.
    Trims!

    BalasHapus
  11. M.Iqrom A.S 13150031
    Saya hadir ustadz
    Hehe

    BalasHapus
  12. M.Iqrom A.S 13150031
    Saya hadir ustadz
    Hehe

    BalasHapus
  13. Mir'atunnisa_13150002_A

    Sederhana, Personal dan Cepat..
    Syukron ustadz..
    Semoga pmbelajaran E-Learning tetap mnjadi pmblajaran yg menarik dan mnyenangkan..
    Sprti hal nya yg d.lakukan saat ini adalah pengaplikasian dr pmbelajaran e-learning. alhamdulillah brmanfaat..

    BalasHapus
  14. Hadir tadz Silvia rizqi amalia 13150004_PBA A

    BalasHapus
  15. Hadir tadz Silvia rizqi amalia 13150004_PBA A

    BalasHapus
  16. syukron ustadz atas materinya ;-)
    Nurotul Choridah Naddun Bada 13150100

    BalasHapus
  17. Syukron ustad materinya..

    Lulu' Fatchiyah_C_13150115

    BalasHapus
  18. Salam.. Nurcholis Panji Bayu Astra 13150034 Kelas A E-Learning hadir pakk :D

    BalasHapus
  19. Assalamualaikum.. mukhtar faqih 13150164 hadir ustadz

    BalasHapus
  20. Assalamualaikum.. mukhtar faqih 13150164 hadir ustadz

    BalasHapus
  21. Syukron atas ilmu nya Ustadz :)
    Sitta Fauziah N.R._13150018_A

    BalasHapus
  22. Sheila Nashiba (PBA C 13150103)
    e-learning sangat membantu dalam pembelajaran, namun yang disayangkan, pembelajaran dengan menggunakan e-learning belum bisa merata di seluruh daerah di Indonesia khussunya di daerah-daerah terpencil di Indonesia

    BalasHapus
  23. Memang di era globalisasi ini pembelajran e-learning ato pembelajaran modern/komputer sdh sangat marak dan bahkan menjadi salah satu alernatif utama agar pembelajran dapat variatif dan inovatif, tapi menurut saya walopun seperti itu tapi tetap saja pembelajaran tidak akan efektif jika lepas dari pembeljaran tradisional

    Arina Manasikana PBA C 13150098

    BalasHapus
  24. syukron tadz..
    13150012

    BalasHapus
  25. Sukron ustadz :)
    Firda wahyu lia 13150010

    BalasHapus
  26. haadiroh ustadz- Qurrota A'yuni Mujayadah -13150089

    BalasHapus
  27. Syukron ustadz
    Ayu maimunah 13150035

    BalasHapus
  28. hadir ustd
    M ali fikri 13150032

    BalasHapus
  29. afwan ustad baru hadir
    faizah 13150013

    BalasHapus
  30. Syukron materinya ustadz...
    Khalishatul Hasanah 13150106

    BalasHapus
  31. Hadiroh Ustadz Syukron Katsiron
    ADNIN ANNURINDA
    13150022

    BalasHapus
  32. Hadiroh Ustadz Syukron Katsiron
    ADNIN ANNURINDA
    13150022
    pba A

    BalasHapus
  33. Hadiroh Ustadz Syukron Katsiron
    ADNIN ANNURINDA
    13150022
    pba A

    BalasHapus
  34. e-learning sangat membantu dalam pembelajaran, namun yang disayangkan, pembelajaran dengan menggunakan e-learning belum bisa merata di seluruh daerah di Indonesia khussunya di daerah-daerah terpencil di Indonesia

    rio satrio wibowo 13150132

    BalasHapus
  35. Syukron ustadz..

    Chatin furoida 13150092 PBA C

    BalasHapus
  36. fitri sri wahyni
    13150027

    BalasHapus
  37. Bersyukurlah bagi pelajar yang dapat menikmati fasilitas ini yang digunakan untuk belajar/...:)
    SYUKRON USTADZ..
    Nila Rohmalia
    PBA-C
    13150119

    BalasHapus
  38. syukron ustadz
    Romdliyatus Sa'adah 13150118 PBA C

    BalasHapus
  39. ana hadir untuk memahami materi ..

    Rosyidah Nurkaromah (13150156)

    BalasHapus
  40. Syukron Ustadz,
    dengan E-Leraning, pembelajaran akan lebih kreatif dan inovatif tetapi pembelajaran ini membutuhkan koneksi internet yang cepat, sedangkan, di Indonesia tidak semua wilayah dapat menjangkaunya
    Nafisatul Fuadah C 13150121

    BalasHapus
  41. itsna shofil fithroh 13150011

    BalasHapus
  42. khurin naili izzah 13150128

    BalasHapus
  43. Fina Zakiyyah (13150046) PBA A

    BalasHapus
  44. sangat bermanfaat, syukron :) Siti Shafiyah 13150110

    BalasHapus
  45. Dian Khairani (13150044)

    BalasHapus