11 November 2016

Pesan Dakwah Kiai Hamid

 

Setiap Senin malam Selasa, di Masjid Muritsul Jannah Malang, ada pengajian rutin yang diasuh murabbiruhi, KH Basori Alwi. Majelis Ilmu ini telah lama diasuh oleh beliau, sejak 1978 hingga saat ini. Istiqamah dan keikhlasan “Sang Guru Quran” ini patut diteladani.

Majelis Ilmu ini dimulai bakda maghrib hingga isyak. Tidak lama memang, tapi berkualitas. Sesi pengajian diawali dengan tawassul, pembacaan al-Quran secara tartil yang dipimpin langsung oleh Kiai dan diikuti semua jamaah. Setelah itu, materi ilmu tafsir dengan mengupas makna dan kandungan ayat suci al-Quran, lalu ditutup dengan doa.

Malam itu, Senin, 7 November 2016, materi tafsir membahas surah Thaha ayat 36 hingga 47 yang berkisah tentang nikmat Allah yang dianugerahkan kepada Nabi Musa. Nah, sebelum pengajian berakhir, Kiai Basori teringat pesan guru beliau, Kiai Hamid Pasuruan. Khususnya, saat membahas ayat 44 surah Thaha, Allah berfirman:

فَقُولا لَهُ قَوْلا لَيِّنًا لَعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَى


Artinya:
“Maka berbicaralah kamu berdua (Musa dan Harun) kepadanya (Fir’aun) dengan kata-kata yang LEMAH LEMBUT, mudah-mudahan dia sadar atau takut”.

Kiai Basori berkata, “Ayat ini mengingatkan pesan guru saya, Kiai Hamid, yang hingga kini tetap saya jadikan pedoman dalam berdakwah atau berpidato. Mari kita bacakan fatihah untuk beliau. Alfatihah”.

Dalam pesannya, Kiai Hamid dawuh (bahasa Jawa):
“Basori, sampeyan kalo pidato ojo banter-banter, sing kalem, harus qoulan layyinan, iki perintahe Gusti Allah”. (Terjemah: Basori, kamu kalau pidato jangan keras-keras, sampaikan dengan lemah lembut sesuai perintah Allah).

“Sejak saat itu, dalam berpidato saya tidak memilih metode yang keras. Dakwah yang berhasil itu dengan cara lemah lembut karena maksud dakwah itu adalah mengajak. Dulu, pidato saya itu keras, kritik sana-sini, tapi setelah Kiai Hamid berpesan seperti itu, saya pun memilih jalan dakwah yang santun dan lemah lembut”, kenang Kiai.

Semoga kita dapat menteladani Kiai Abdul Hamid dan Kiai Basori Alwi. Bahwa, kunci sukses dalam berdakwah harus ikhlas dan disampaikan dengan lemah lembut.

Wallahu a’lam

Tidak ada komentar:
Tulis komentar