14 Januari 2017

Semua Jadi Muballigh

 

Dulu, istilah muballigh hanya disematkan kepada nabi dan para pewarisnya, ulama. Muballigh artinya orang yang menyampaikan kabar, berita, informasi, dsb. Syarat muballigh, jelas harus jujur, amanah, dan cerdas. Ia tidak boleh merubah info, menambah, mengurangi apalagi merubah.
Dalam jurnalistik, wartawan bisa juga disebut muballigh. Wartawan juga harus jujur, independen, dan ada kode etik khusus untuk jurnalis. Tapi untuk saat ini, beberapa awak media masih ada saja yang kejar setoran sehingga aspek edukatif terabaikan. Yang penting ada berita, berarti bisa hidup.
Kini, istilah muballigh mengalami perluasan makna seiring dengan teknologi sosmed yang memuat fitur share. Kabar apa saja bisa diterima dan dengan mudahnya disebar. Apalagi dengan iming-iming like dapat pahala otomatis surga. Alhasil, siapa saja bisa menjadi muballigh, men-share info yang belum valid kebenarannya dan masih perlu tabayyun. Akibatnya, fitnah cepat menyebar dan sulit dibendung.
Biasanya, info belum dibaca, asalkan seide dengan kepentingan dan kebenciannya, langsung di-share. Tak salah jika muncul kaidah: "Kabar bohong (hoax) disebarkan oleh orang bodoh, diterima dan dipercaya oleh orang dungu". Klop!
Itu masih tentang content (isi) berita yang tidak pasti benar salahnya, belum lagi dari aspek manfaat. Hampir semua informasi di sosmed tidak banyak memberi manfaat, terutama untuk diri sendiri, apalagi orang lain. Meskipun info itu benar, belum tentu bermanfaat.
Anehnya, yang termakan oleh makhluk bernama hoax bukan hanya kalangan awam saja, tapi juga kaum akademisi mulai sarjana, doktor hingga profesor, percaya si hoax. Kiai, ustad, apalagi da'i karbitan, mudah sekali percaya hoax yang kemudian dibumbuhi sedikit dalil, oh... tambah runyam.
Jadi, untuk menjadi muballigh, tidak harus bergelar ustadz, kiai, atau habib. Cukup punya ponsel android dan aktif di sosmed, manfaatkan fitur share atau copy-paste, maka kun fayakun, langsung jadi muballigh. Mudahkan?
Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:
Tulis komentar