Cinta adalah bahasa universal. Tidak mudah dimengerti, bahkan tidak mungkin didefinisikan karena cinta bukan hanya masalah logika semata. Mendefinisikan cinta berarti membatasi kedahsyatannya, padahal cinta itu tak bertepi.
Itu masih tentang cinta biasa. Lalu, bagaimana dengan cintaNya? CintaNya kepada hamba dan seluruh ciptaanNya jauh lebih sulit dipahami oleh nalar dan pikiran manusia yang amat lemah dan terbatas.
Rasa senang, susah, manis, pahit, asam, dan semua rasa adalah sedikit saja dari manifestasi cinta yang Dia berikan agar makhlukNya merasakan keindahan dan kehadiranNya.
Wujud cintaNya tak selalu berupa nikmat, keramat, atau apapun yang membuat hati merasa bahagia, terhormat, lalu bersyukur. Kesedihan, kehilangan, kesakitan dan segala keadaan yang menderita, juga bagian dari cintaNya.
Setiap saat, Dia mengabarkan dan menebarkan cintaNya. KerinduanNya agar makhlukNya mendekat, mengenal dan terus mengingatNya adalah cinta tak terhingga yang semestinya cinta itu dibalas cinta. Namun, Dia tidak membutuhkan balasan cinta. Sama sekali tidak.
Hingga kapanpun, Dia itu tetap mencintai karena cinta adalah sifat dan af'alNya yang wajib adanya. Bahkan, semua cinta yang ada ini adalah milikNya.
Hanya cintaNya yang suci dan abadi. CintaNya itu yang harus kita miliki, agar kita mampu mencintaiNya untuk selamanya, agar cinta kita bersama cintaNya, dan CintaNya adalah cinta kita.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Salam Satu Jiwa
Keywords
Bahasa - Sastra
Dzikir - Doa
Fiqih
Galeri Buku
Humor
Iklan
Khutbah Jumat
Kisah - Hikmah
Materi Kuliah
MK Arabia Lil Athfal
MK Balaghah Bayan
MK Balaghah I -Ma'ani
MK E-Learning PBA
MK Leksikologi
MK Metode Riset
MK Penulisan Karya Ilmiah
MK Sina'at al-Maajim
MK TekMedia
My History & News
Opini
Pendidikan
Pustaka
Resensi
Tasawuf
Teknologi
Telaah Agama
Tips - Motivasi
Travelling
Tutorial
Umum
Video
تكنولوجيا التعليم
علم الدلالة والمعاجم
Tidak ada komentar:
Tulis komentar