Ada ungkapan Arab, "Al-Junuun Funuun", artinya, Gila itu beraneka ragam, bahkan kadang² ada nilai seninya. Seni Gila. Ada gila kekuasaan sehingga muncul Kerajaan Agung Sejagat, Sunda Empire, hingga King of The King. Adakah yg lebih gila dari itu?
Eh, ternyata ada. Contohnya, program jualan agama seperti: "Lele Murottal", lalu "Ayam Murottal", hingga ada skripsi yang meneliti pengaruh bacaan murottal terhadap sapi perah. Apa gak kurang gila?!
Konon, ikan lele yg diperdengarkan bacaan murottal, diajak ngaji seharian, maka dagingnya lebih enak, kenyal, dan makin syar'i. Yah, semoga aja lele-lele itu dipisah antara yg jantan dan betina supaya tidak terjadi hubungan seks bebas.
Begitu juga ayam yg terus diperdengarkan bacaan murottal, atau "semaan ayam", maka kondisinya makin sehat lahir batin. Ke depan, semoga ada hijab khusus utk ayam, hehe
Lalu, sapi yg diperdengarkan bacaan murottal, ketika diperah, hatinya jadi tenang, sehingga susunya higienis dan lancar. Hmm... Jadi penasaran, pingin nyusu murottal, hehe..
Setelah lele, ayam, sapi, lalu apa lagi ya? Apa kira² burung gereja yg terus diperdengarkan murottal bisa jadi muallaf? Oh mai Golf. Terus, apa perlu Kemenag bikin MTQ Murottal khusus lele, ayam dan sapi. Alamaaak...
Kalo fenomena ini terus menggejala, maka jualan agama makin menggila. Jadi benar, kalo gila itu varian dan tipenya banyak. Einstien bilang, "Cerdas ada batasnya, tapi bodoh tak mengenal batas".
Salam FM - Fauna Murottal
Tidak ada komentar:
Tulis komentar