Iklan

8 Agustus 2020

Klepon (memang) Islami

 


Sebenarnya, wegah mau bahas 'agama' jajan bernama "klepon". Tapi berhubung viral dan kurang kerjaan akibat WFH, ya terpaksa, Babul Klefon ini perlu dibahtsul-masailkan.

Apa benar, klepon tidak islami? Dari aspek dhahir, bajunya sudah hijau, persis seperti balonku yg meletus. Trus, doi juga berhias warna putih dari serutan kelapa. Bukankah warna putih ini sama dg seragam laskar?

Jadi, dari penampilan luar, klepon ini sudah nyunnah banget. Isinya juga kecoklatan, rasanya manis, sehingga 11-12 lah dgn kurma. So, tidak alasan, klepon dihakimi tidak islami. Bahan bakunya juga bukan dari minyak babi, apalagi kencing unta. Ya jelas jauhlah.

Mungkin, namanya saja yg njawani. Saya cari di kamus, mungkin seakar kata dg ka-la-fa, yak-lu-fu, kelefoon, hehe...Yah... mirip kaffara yukaffiru kamfreeton.

Sebenarnya, kalau meriset kuliner jajanan jawa dan nusantara, ada banyak kue yg dari namanya saja udah tidak islami, bahkan melanggar UU Pornografi, hehe... Di Malang saja, ada kue bernama: Kokam alias k*nt*l kambing, kupat j*mb*t, kue tete, es dawet j*mb*t, dan banyak lagi yg lebih sadis! Ini sy beri maraji'nya hehe

Jadi, menvonis klepon tidak islami itu termasuk vonis tebang pilih. Satu²nya alasan yg mendekati pas bahwa klepon itu kurang islami adalah proses makannya. Itu aja. Kok bisa? Ya iyalah, sebab, klepon itu baru muncrat setelah digigit, hehehe.... Traktiir!

Tidak ada komentar:
Tulis komentar