9 Agustus 2020

Tidak Percaya Covid-19?

 

"Saya tidak percaya corona. Ini konspirasi belaka!", kata teman, sambil jengkel, mungkin udutnya habis. Okay, percaya tidak percaya, itu urusan hati, wilayah iman, kadang tambah kadang berkurang.

Yg jelas, korban akibat corona covid-19 ada, dan itu fakta. Hingga kini, korban terdampak corona, baik yg meninggal, sakit, atau yg tetap sehat tanpa gejala, terus bertambah. Ini data dan fakta medis. Belum lagi korban di sektor lain seperti perdagangan, pariwisata, pendidikan, sosial-keagamaan, dls. Itu juga fakta.

Pemerintah, para ulama, kaum intelektual, dokter, hingga seluruh negara di dunia, semua ber-ijma' bahwa corona covid-19 ini ada, wujud, meskipun tidak semua atau bahkan hampir semua orang tidak tahu wujud dari virus corona itu.

Jadi, corona virus covid-19 itu ada berdasarkan fakta dan data, serta ijma'. Meskipun, ia masih 'gaib' bagi yg tidak pernah tahu dan tidak pernah melihatnya. Nah, percaya atau tidak percaya, itu sih terserah 'iman' dan 'imun'.

Setiap orang berhak percaya, berhak ingkar. Bebas kok. Jangankan corona, adanya surga neraka, barzah, malaikat, setan, demit, dan semua hal yg gaib, orang bebas kok, mau percaya, mau tidak. Silahkan aja. Tapi, tolong, kalau dungu dan mau ingkar, jangan ajak² teman, apalagi menerbar hoaks atau mengejek pihak lain yg sudah berusaha mentaati protokol kesehatan. Itu namanya amar mungkar, nahi ma'ruf. Takbiir!

Semoga kita semua selalu diberi kesehatan, panjang umur, dan wabah ini segera berakhir. Amin.

Tidak ada komentar:
Tulis komentar