Benarkah ada di dalam pernyataan Menag, Gusmen, sebuah pengibaratan yg menyamakan antara suara adzan dengan gonggongan anjing?
Ini yang lagi ramai, terutama di grup2 WA, baik grup WA kaum intelek, alumni, hingga emak2
Ketika saya menerima video pertama dg durasi 1:01 menit, saya tidak menemukan kalimat pengibaratan (tasybih) dari Gus Men. Yang ada hanya sebuah teks di video itu, tulisannya: “Suara adzan diibaratkan gonggongan anjing”. Nah, kalimat inilah sesungguhnya yg merupakan kesimpulan dari orang bodoh, jahat, plus kecewa dan selalu kalah. Klop deh! Ditambah lagi, itu adalah potongan video yg tidak utuh sehingga kesimpulan pemirsa bisa jadi tidak utuh juga, plus ditambah kesimpulan bodoh berupa teks/tulisan di video itu.
Setelah melihat video kedua dg durasi 2:50 menit, pemirsa akan lebih tercerahkan karena lebih utuh dan tidak ada tambahan narasi/kalimat kesimpulan bodoh tadi.
Jadi, kegaduhan ini mrp fenomena minimnya literasi baca tulis dan literasi digital. Apalagi, di medsos dan WA Grup, video yg terkirim pendek plus ada pula yg bersumbu pendek, klop deh, mengaduk2 emosi kayak Drakor
Kalau belajar Balaghah, khususnya iIlmu Bayan, pasti paham ttg tasybih (simile) yg memiliki 4 rukun (musyabbah, musyabbah bih, adat tasybih, wajh syibh). Artinya, jika pernyataan Gusmen tadi disimpulkan ada pengibaratan, ya keempat rukun itu harus ada dan jelas. Nyatanya, gak ada tuh unsur tasybih.
Contoh, suara si mamat seperti suara cucakrowo merdunya. Suara si mamat (musyabbah) seperti (adat syibh) suara cucakrowo (musyabbah bih) merdunya (wajh syibh). Inilah materi dasar tasybih yg harus dipahami.
Nah, di video yg memuat pernyataan Gusmen itu, sama sekali tidak ada tasybih, dan rukunnya juga gak ada. Gusmen di situ membuat TAMSIL (permisalan, contoh), bukan TASYBIH. Itupun yg dibahas adalah tentang TOA atau pengeras suara yg operasionalnya perlu diatur agar tidak ada yg merasa terganggu. Begitu, Ferguso!
Intinya, video pendek, apalagi video potongan dan editan, dan apalagi ditambahi narasi atau teks yg isinya ngawur, jelas ayahab.
Udah, gitu aja. Ini malem jumat. Waktu jihad tanpa pengeras suara
Tidak ada komentar:
Tulis komentar