Selain itu, pemilihan instrumen juga harus disesuaikan aspek apa saja yang mau dicapai ketika seorang guru mau melakukan PTK. Instrumen untuk mengukur berhasil tidaknya sebuah tindakan dapat dibedakan menjadi instrumen yang berhubungan dengan proses dan yang berhubungan dengan hal yang diamati.
Instrumen ditinjau dari Sisi Proses
a. Instrumen input
Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya. Misalnya; akar masalah adalah hal tertentu misalnya prestasi belajar dari siswa yang dianggap kurang. Maka tes awal dapat menjadi instrumen yang paling tepat. Disamping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mengarah pada pemberdayaan tindakan yang akan dilakukan, misalnya; format peta kelas dalam kondisi awal, buku teks dalam kondisi awal, dan seterusnya.
b. Instrumen untuk proses
Sebagai contoh jika tindakan yang dipilih merupakan pendekatan pendidikan matematika relaistik maka instrumen dibuat berdasarkan langkah langkah pelaksanaan pembelajaran matematika realistik.
c. Instrumen untuk output
a. Pengamatan terhadap perilaku guru (observing teachers)
- Pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas.
- Tujuan, batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas.
- Hasil pengamatan dicatat lengkap dan hati-hati.
- Pengamatan harus dilakukan secara obyektif.
- Catatan anekdotal peristiwa dalam pembelajaran (anecdotal record for observing instructional event)
- Catatan anekdotal interaksi guru-siswa (anecdotal teachers-student interaction form)
- Catatan anekdotal pola pengelompokkan belajar (anecdotal record form for grouping patterns)
- Pengamatan terstruktur (structured observation)
- Lembar pengamatan manajemen kelas (checklist for management model)
- Lembar pengamatan ketrampilan bertanya (checklist for examining questions)
- Catatan anekdotal aktivitas pembelajaran (anecdotal record of pre-, whilst-, and post- teaching activities)
- Catatan anekdotal membantu siswa berpartisipasi (checklist for routine involving student)
b. Pengamatan terhadap kelas (observing classrooms)
- format anekdotal organisasi kelas (form for anecdotal record of classroom organization)
- Format peta kelas (form for classroom map)
- Observasi kelas terstruktur (structured observation of classrooms)
- Format pengkodean lingkungan social kelas (form for coding scale of classroom social and environment)
- Lembar cek wawancara personalia sekolah (checklist for school personal interview)
- Lembar cek kompetensi (checklist of competencies)
c. Pengamatan terhadap siswa (observing students)
- Tes diagnostic (diagnostic test)
- Catatan anekdotal perilaku siswa (anecdotal record for observing students)
- Format bayangan (shadowing form)
- Kartu profil siswa (profil card of students)
- Kartu deskripsi profil siswa (descriptive profil card)
- Sistem koding partisipasi siswa (coding system to observe student participation in lessons)
- Inventori kalimat tak lengkap (incomplete sentence inventory)
- Pedoman wawancara untuk refleksi (interview guide for reflection)
- Sosiogram, dan sebagainya.
Instrumen Lainnya
1. Pedoman Pengamatan
Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif, misalnya; perilaku, aktivitas, dan proses lainnya. Catatan lapangan sebagai salah satu wujud dari pengamatan dapat digunakan untuk mencatat data kualitatif, kasus istimewa, atau untuk melukiskan suatu proses, seperti melukiskan bagaimana sekelompok siswa menemukan konsep mengenai binatang memamah biak, bagaimana komentar siswa terhadap pemakaian metode pembelajaran yang sebelum tidak pernah digunakan.
2. Pedoman Wawancara
- Tak terencana, misalnya percakapan secara informal di antara para pelaku penelitian dengan responden/subyek penelitian.
- Terencana tetapi tak terstruktur, misalnya dimulai dari satu atau dua pertanyaan pembukaan dari pewancara, setelah itu pewawancara memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada responden untuk memilih tentang apa yang akan dibicarakan. Pewawancara boleh mengajukan pertanyaan untuk menggali atau memperjelas.
- Terstruktur, misalnya pewawancara telah menyusun serangkaian pertanyaan yang akan diajukan untuk mengendalikan percakapan atau jawaban sesuai dengan arah pertanyaan yang diinginkan.
Wawancara hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman agar semua informasi yang diperlukan dapat diperoleh secara lengkap. Jika dianggap masih ada informasi yang kurang, dapat pula dilakukan secara bebas. Guru yang berkolaborasi dapat berperan sebagai pewawancara terhadap siswanya. Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara memiliki objektivitas yang tinggi.
3. Angket atau Kuesioner
Angket tertutup atau pilihan ganda, yaitu meminta responden memilih kalimat atau deskripsi yang paling dekat dengan pendapat, perasan, penilaian, atau posisi mereka.
4. Pedoman Pengkajian Data Dokumen
5. Tes dan Asesmen Alternatif
Instrumen-instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan proposal/usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui dan dilaksanakan. Keuntungannya bila instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan, peneliti tentunya telah mempersiapkan diri lebih dini, sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikannya di lapangan.
6. Deskripsi Perilaku Ekologis
- Kelas dalam suasana serius, tetapi tawa meledak …
- Seorang siswa bernama Toni mendeskripsikan hobinya dalam acara “tunjukkan dan katakan”
- Dengan kakinya diseret di lantai dan kedua tangannya saling menggenggam di punggung seorang siswa …
7. Catatan Harian
- Merekam secara teratur informasi faktual tentang peristiwa, tanggal dan orang, dengan klasifikasi judul. Misalnya; kapan? Dimana ? Siapa ? yang mana ? bagaimana ? mengapa ? Data yang terekam dapat digunakan untuk membantu peneliti merekonstruksi urutan waktu atau peristiwa sebuah kejadian.
- Aide mémoire untuk merekam catatan pendek tentang penelitian yang sedang dilakukan untuk refleksi kemudian.
- ·Memotret secara rinci peristiwa dan situasi tertentu yang memberikan data deskriptsi lengkap yang akan digunakan untuk laporan lengkap tertulis.
- Sebagai pencatatan introspeksi dan evaluasi-diri, dimana peneliti mencatat semua pengalaman, pemikiran, dan perasaan pribadi dalam rangka memahami penelitiannya.
8. Logs
9. Kartu Cuplikan Butir
10. Portfolio
11. Metode Sosiometrik
12. Jadwal Dan Daftar Tilik (Checklist) Interaksi
- Perilaku verbal guru: misalnya bertanya, menjelaskan, mendisiplinkan (individu atau kelompok), memberi contoh melafalkan kata/frasa/kalimat.
- Perilaku verbal siswa: misalnya, menjawab, bertanya, menyela, berkelakar, mengungkapkan diri, menyanggah, menyetujui.
- Perilaku nonverbal siswa: misalnya menoleh, mondar-mandir, menulis, menggambar, menulis cepat, tertawa, menangis, mengerutkan dahi, mengatupkan bibir.
- Perilaku nonverbal guru: misalnya, tersenyum, mengerutkan kening, memberi isyarat, menulis, berdiri dekat siswa pandai, duduk dengan siswa lamban.
Tidak ada komentar:
Tulis komentar