19 Mei 2012

Perpustakaan Masjid

 


Buku adalah jendela untuk menatap dunia. Ia adalah media untuk melihat masa lalu, sekarang dan juga masa depan. Bukankah mukjizat terbesar Nabi Muhammmad adalah sebuah kitab yang suci dan abadi? Ini artinya, buku merupakan warisan berharga yang sangat penting nilainya.

Budaya membaca buku, saat ini dirasakan oleh berbagai pihak, mulai terkikis. Padahal, bangsa yang besar adalah bangsa yang rakyatnya terbebas dari buta huruf dan tidak miskin informasi. Buku akan sanggup menjembatani generasi muda untuk belajar histori masa lalu sehingga mereka bisa mengambil aspek positifnya.

Masjid sebagai tempat ibadah, juga harus menjadi pusat penyebaran ilmu pengetahuan. Sebab, ibadah tanpa ilmu selain tidak sah juga akan sesat dan menyesatkan. Karenanya, memposisikan masjid sebagai sentral ibadah dan ilmu pengetahuan menjadi keharusan bagi semua jamaah dan warga untuk merealisasikannya.

Untuk mewujudkan hal itu, salah satunya diperlukan perpustakaan masjid yang menghimpun buku-buku yang bernuansa religius, ilmiah dan inspiratif. Dengan adanya perpustakaan, masjid akan berfungsi mencerdaskan kehidupan umat.

Nantinya, setelah pembangunan selesai, di masjid Muritsul Jannah akan tersedia sebuah ruang perpustakaan, lengkap dengan buku-buku agama dan juga multimedia. Dengan dukungan pengelolaan secara profesional, perpustakaan masjid akan menjadi sumber inspiratif dan jendela bagi umat untuk menggali ilmu dan informasi.

Bukan hanya buku agama saja, tapi juga akan dilengkapi dengan buku-buku sekolah mulai tingkat dasar, menengah hingga atas supaya warga di sekitar masjid, terutama anak-anak dan remaja yang kurang mampu, bisa terbantu dalam mencari sumber pengetahuan. Mereka pun akan diberi akses yang mudah dan nyaman di perpustakaan masjid. Sambil membaca, juga i'tikaf.

Bukankah ayat pertama yang turun berbunyi: "iqra', bacalah!" yang itu menjadi titik awal perkembangan Islam? Artinya, budaya baca harus terus disemarakkan, salah satunya melalui masjid sebagai pusat peradaban.

Tidak ada komentar:
Tulis komentar