Beberapa pertanyaan dari teman tentang ciri-ciri pikiran dan
faham "Wahabi" yang menyebar di tanah air, menarik untuk dijawab.
Umumnya, mereka ingin jawaban yang singkat dan padat supaya ciri-ciri
wahabi itu mudah dikenal dan segera dapat dideteksi lebih dini.
Keinginan
tersebut, menurut saya, sangat perlu direspon. Sebab, pencegahan secara
dini sangat diperlukan supaya umat Islam Aswaja, terutama kaum muda dan
yang masih awam, dapat segera tahu dan tidak terpengaruh lebih jauh.
Jika
dijawab panjang lebar tentang sejarah wahabi, lalu mengapa aliran itu
disebut menyimpang dan berseberangan dengan Ahlissunnah, lantas
diperkuat dalil-dalil aqli maupun naqli, sepertinya terlalu panjang.
Bisa-bisa, membingungkan. Selain itu, jawaban yang terlalu dalam dan
berbelit-belit, jelas menguras energi kita. Karenanya, perlu dipaparkan
jawaban yang jelas mengenai ciri-ciri pikiran dan faham wahabi.
Ciri
utama pikiran Wahabi adalah sering mengkafirkan orang lain yang tidak
sepaham. Pengkafiran ini, biasanya didahului dengan vonis musyrik dan
sesat terhadap perilaku umat Islam pada umumnya.
Dengan
didahului dalil-dalil hanya dari al-Quran dan as-Sunnah, mereka kerap
menvonis sesat dan syirik terhadap kebiasaan ritual keagamaan. Seperti,
tawassul yang dinilai syirik dan tidak ada dalam ajaran Islam yang
dibawa Nabi Muhammad saw. Mereka juga tidak setuju dengan tahlil atau
kirim doa untuk ahli kubur. Dengan dalil-dalil pilihan, mereka
menghakimi bahwa tahlil, istighatsah dan sebagainya dianggap bid'ah atau
tidak ada di zaman Nabi Muhammad saw.
Nah, setelah cap
"bid'ah" ditempelkan, mereka menggiring agar tahlil, tawassul dan
sebagainya dijauhi. Sebab, semua bid'ah atau hal baru yang diada-adakan
adalah sesat. Setelah cap "sesat", statusnya dinaikkan menjadi "syirik"
dan akhirnya dipinalti dengan vonis "kufur".
Selain
menghakimi dengan BSSK (bid'ah-sesat-syirik-kufur), orang-orang wahabi
juga berusaha mengikis sikap fanatik (baca: hormat) terhadap para
ulama/kiai Ahlussunnah Wal Jamaah. Dengan segala cara, mereka
mengupayakan agar umat muslim Aswaja di Indonesia ini terjauh dari ulama
dan pesantren-pesantren salaf.
Strategi mereka, jika umat
telah dijauhkan dari cinta dan hormat terhadap ulama, maka dengan
sendirinya umat akan kehilangan figur teladan. Jika figur tidak ada,
umat akan mudah disusupi pikiran wahabi. Nah, bila umat Islam dan kaum
mudanya telah mengesampingkan pendidikan pesantren, maka secara tidak
langsung, umat akan menjauh dari akidah dan ritual ibadah ala Aswaja
lantas beralih mengikuti agenda wahabi.
Apalagi ciri-ciri
mereka? Kok sepertinya tidak ada dari mereka yang terang-terang menyebut
dirinya "I'm Wahaby". Yah, begitulah sifat misioner. Biasanya, mereka
menyamarkan diri dengan nama "Kaum Salafy" supaya umat Islam terpedaya
dan menganggap mereka sebagai aliran terkuno persis ulama salafus sholih, supaya mereka dikira salaf alias murni dan asli dari Quran dan Sunnah.
Term-term
atau istilah ala Wahabi, antara lain: Salafy, Ajaran Murni Quran dan
Sunnah, Bid'ah, Sesat, Syirik, Kufur, Fanatik Buta, Palestina, Only
Islam, Khilafah, Pemerintahan Islami, dan banyak lagi. Istilah-istilah
ini, biasanya, tidak jauh-jauh dari aliran wahabi.
Lalu,
adakah agenda besar yang bersifat politis dari wahabi yang kini mulai
menyebar luas di Indonesia dengan dukungan dana berlimpah?
Jelas
ada. Untuk jangka panjang, Islam di nusantara ini yang sejak era
Walisongo telah menganut Ahlussunnah Wal Jamaah dan terbukti mampu
menyatukan umat Islam dari masa ke masa, Islam yang humanis dan relevan
untuk bangsa Indonesia yang multikultural ini, oleh mereka akan
digoyang.
Satu demi satu, generasi muslim dicuci otaknya
untuk melepaskan diri dari tradisi keislaman ala Aswaja. Lalu, setelah
bercerai-berai, mereka akan menguasai pemerintahan. Kemudian, negara ini
akan dipaksa untuk selalu berselimut dengan konflik dan perang saudara,
persis seperti yang terjadi di Timur Tengah.
Terlepas
dari agenda besar yang masih jauh itu, yang jelas, pikiran dan vonis
sesat ala Wahabi ini telah berjalan lama di Indonesia, sejak dulu hingga
kini. Namun, untuk saat ini, seiring dengan terbukanya kran
demokratisasi di Indonesia dan sokongan dana dari luar negeri, mereka
kian intens menyebarkan sayapnya ke seluruh pelosok negeri. Waspadalah!
Ingat,
hobby mereka adalah BSSK (Bid'ah, Sesat, Syirik, Kufur). Inilah
ciri-ciri mereka dalam melakukan pencucian otak untuk menyerabut
akar-akar Ahlissunnah Wal Jamaah di nusantara.
apa sih arti ahlussunah wal jama'ah.....?????
BalasHapusAhlusunnah wal jama'ah, singkatnya pengikut sunnah nabi dan berkumpul / berjama'ah.
BalasHapusKebanyakan Aswaja (singkatan ahlussunnah wal jama'ah) suka melakukan sunnah dan anjuran dari Nabi Muhammad SAW. Selain itu ciri khusus Aswaja adalah suka bergerumbul dan bersama sanak keluarga, teman dan warga. Itu ciri khas dari Aswaja. Hal itulah yang membuat karakter di indonesia yang ramah kepada sesama manusia.
Yah memang saya sangat merasa kalau Aswaja hendak diruntuhkan oleh paham2 sesat liberal yang hendak meruntuhkan islam.
BalasHapusSekarang saja apapun di berita selalu dikaitkan dengan agama, itu sangat kotor dalam hal pemberitaan.