Bismillah.
Alhamdulillah bi hamdih. Puji syukur selamanya hanya bagi
Allah swt, karena tanpa bantuan-Nya, mustahil buku ini dapat selesai ditulis.
Shalawat dan salam semoga terhaturkan kepada Sang Kekasih, Nabi Muhammad saw,
keluarga, para sahabat dan kita semua, umat yang paling dicintainya. Amin.
Saat
diminta untuk menulis biografi Syaharie Ja’ang, terus terang, ada sedikit keraguan
di lubuk hati penulis. Bagaimana tidak, penulis tidak kenal dan bahkan
bertemu pun tidak pernah. Meski bahan tulisan telah ada, namun untuk mendeskripsikan
orang nomor satu di Samarinda itu dalam sebuah buku, penulis merasa seperti
mission impossible!
Dalam
keadaan gundah gulana, tanpa sengaja, dua hari setelah permintaan itu, tepatnya
tatkala penulis menyaksikan berita di televisi, tiba-tiba muncul wajah
Walikota Samarinda sedang diwawancarai seorang reporter stasiun tv swasta terkait
peristiwa kebakaran yang terjadi di Pasar Segiri, 31 Januari 2015. Dalam
tayangan itu, beliau terlihat selesai terjun langsung untuk membantu memadamkan
api yang sedang berkobar. Suaranya terdengar mantap, wajahnya teduh berwibawa
meski keringat tetap bercucuran membasahi dahi dan pipinya. Benar-benar luar
biasa! Jarang ada seorang pemimpin turun langsung membantu kesulitan yang
dihadapi rakyatnya.
Usai
menonton berita itu, penulis sadar, bahwa kesempatan untuk bisa melihat
Syaharie Ja’ang ini, meski melalui layar kaca, penulis maknai sebagai
izin dari Allah, bahwa penulisan buku
biografi berjudul “Sang Fajar dari Mahakam Ulu” ini harus segera
digoreskan dalam sebuah buku biografi dengan narasi yang indah seindah
perjalanan hidupnya berliku.
Usai
membaca dan mempelajari profil beliau secara lengkap, dalam proses penulisan, penulis
merasakan kemudahan ketika kata demi kata mulai diketik, kalimatnya mengalir
seperti derasnya aliran sungai Mahakam sehingga penulis pun merasa heran,
kenapa bisa demikian?
Jawabannya,
karena dialah “Sang Fajar” yang cahayanya dapat disaksikan dari mana saja,
termasuk dari tempat penulis berada. Dialah salah satu putra terbaik
dari suku Dayak. Meski berasal dari daerah pedalaman, tapi pada akhirnya, dia
mampu memimpin Samarinda menjadi kota metropolitan yang modern dengan sederet
prestasi dan penghargaan.
Buku
ini tidak hanya memotret perjalanan hidup Syaharie Ja’ang sejak ia terbit. Akan
tetapi, juga menyingkap kemegahan Kota Samarinda dengan sungai Mahakam yang
menjadi urat nadinya. Tentu saja, isi buku ini masih jauh dari kesempurnaan.
Kehebatan sosok Syaharie Ja’ang dan kebesaran kota Samarinda tidak akan mungkin
tertulis secara jelas dan lengkap hanya dalam sebuah buku biografi. Karena
sesungguhnya, Sang Fajar yang menyinari Kota Samarinda hanya bisa diukir di
dalam hati nurani.
Selamat
membaca!
Judul Buku:
Sang Fajar dari Mahakam Ulu
Penulis:
Dr. H. R. Taufiqurrochman, MA
Editor:
Nalang Saputra
Layout & Desain Cover:
S. Djonet
Penerbit:
PT. Latif Kitto Mahesa, Malang
ISBN
978-602-71280-8-8
Tahun:
Desember, 2015
Tidak ada komentar:
Tulis komentar