25 April 2017

Ilusi Negeri Khilafah

 

Perlu diketahui, bahwa di dalam al-Quran maupun hadis, tidak ditemukan juklak, aturan atau prosedur lengkap dan jelas tentang "negara islam", "negara khilafah", "negeri syariah atau syar'i", apalagi "negeri ilahi". Bahkan, saat ini negara-negara yang disebut negara islam di timur tengah, dasar negara maupun konsep pemerintahannya tidak sama. Artinya, tidak ada "model negara islam" yang terstandar sesuai ilusi HTI yang ngotot mendirikan negara khilafah dan menolak Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

Semua dasar negara dan bentuk pemerintahan adalah hasil pikiran manusia. Apalagi sistem pemilu, kampanye, aturan debat, atribut partai, yel-yel politik, itu semua kreasi manusia. Karenanya, proyek "khilafah" yang diiklankan HTI adalah "dagangan" alias "merek" untuk membungkus agenda utama mereka, yakni menggulingkan pemerintahan dan memecah-belah NKRI tercinta ini.

Umat Islam, sebagaimana pemeluk agama-agama lain di Indonesia yang telah mengakui Pancasila, semestinya menempatkan ajaran agama sebagai spirit untuk bersama-sama memajukan negeri ini. Inilah nasionalisme alias cinta dan bela negara. Bukan malah merusak bangsa ini dengan berlindung dibalik baju "agama", apalagi menganggap pemerintahan ini "thaghut, sesat, setan, dls" sehingga perlu dibubarkan. Bubar Ndasmu, hehehe....

Ajaran agama Islam memberi ruang seluas-luasnya bagi komunitas manusia untuk berserikat dan bersepakat menyusun konsep negara. Yang penting, adil, merata, manusiawi dan sejahtera untuk semua. Oleh karenanya, para pendiri NKRI ini sejak dulu sudah sepakat (mitsaqan ghalidhan) untuk menjadikan Pancasila sebagai dasar negara untuk Indonesia yang plural, multi budaya, suku, ras dan agama.

Trus, kalau mau mendirikan khilafah, siapa dong "khalifah"nya? Ini harus jelas dulu. Kalau masih buram alias remeng-remeng, itu namanya sih ilusi. Mau tidak mau, setuju tidak setuju, saat ini "khalifah" Indonesia ya Pakde Jokowi, negaranya NKRI, dasarnya Pancasila. Ini bukan bumi datar.


Jadi, jangan mau dibohongi pakai khilafah.... hehehe.

Tidak ada komentar:
Tulis komentar