21 Mei 2019

TAKTIK BADAR dan KPU

 

Hari itu, sebelum pasukan Quraisy Mekah tiba, Rasulullah dan para sahabat telah berada di bukit Badar. Lalu, Nabi menginstruksikan agar pasukannya menguasai lembah Badar. Setelah persiapan tempur dirasa cukup, tiba-tiba pria bernama Khabab bin Mundir menghadap Rasulullah saw.

Spt dikisahkan dlm Târikh al-Islâm wa Wafâyât Masyâhir al-Aḥlâm karya Syamsuddin adz-Dzahabi, dgn sikap sopan dan hati-hati, pria pemberani itu bertanya:

"Ya Rasul, ampuni aku jika lancang bertanya. Apakah tempat ini telah diwahyukan Allah sehingga tidak boleh ditolak, atau ijtihad Nabi?"

"Tidak. Ini ijtihadku sbg strategi perang", jawab Nabi.

"Bolehkah saya berpendapat?", tanya Khubab.

"Silahkan".

"Ya Rasul, apa sebaiknya kita kuasai dulu sumber mata air dari sumur Badar, lalu kita ambil airnya. Lantas, kita buat kolam yg diisi dgn air sumur tadi sbg bekal perang. Setelah itu, sumur Badar kita tutup. Dgn begitu, kita akan kuat".

Mendengar usul ini, Nabi langsung menerima dan mengarahkan para sahabat melaksanakan taktik Khubab bin Mundir. Ternyata, strategi ini berhasil. Sehari kemudian, ketika pasukan dari Mekah tiba, mereka tlh kelelahan dan kehausan. Mereka makin terkejut saat melihat sumur Badar telah ditutup dan sumber air dikuasai pasukan Nabi dlm kolam² buatan. Pada akhirnya, kemenangan perang Badar diraih umat Islam.

Lalu, apa hubungannya dg KPU? Ngak ada sih. Hanya saja, banyak monaslimin terkejut, ketika penetapan pilpres diumumkan pagi menjelang sahur, 21 Mei 2019, bukan 22 Mei. Tatkala matahari terbit, tiba² Jokowi-Amin telah menang dan menggema di seantero nusantara. Mau demo, eh "sumur" KPU telah tutup, hehe....

Apa ini efek doa si neno? Entahlah. Yg pasti, Tuhan itu Maha Asyik. Dia beda dg segalanya krn Dia Maha segalanya.

Tidak ada komentar:
Tulis komentar