9 Mei 2015

Tuhan yang kalian sembah, ada di bawah kakiku

 


"Tuhan yang kalian sembah, ada di bawah kakiku", Ibnu Arabi.

Itulah salah satu pernyataan Ibnu Arabi, sosok wali yg kontroversial, yg juga dikenal dgn Muhyiddin, Syekh Akbar, Khotim al-Auliya' al-Muhammadiyyah, Syekh A'dzam, dan banyak lagi.

Tidak banyak orang yang memahami sang wali pada masa hidupnya. Suatu hari dia mendaki gunung di Damaskus dan berkata : “Hai penduduk Damaskus, Tuhan yang kalian sembah ada di bawah kakiku”.

Kata-kata ini membuat orang-orang marah dan melemparinya dengan batu, mereka bersiap untuk membunuhnya. Bahkan, dalam satu riwayat, peristiwa itu yg membuatnya terbunuh syahid. Menurut riwayat lain, seorang Syekh pada zamannya, Abu al-Hasan, meredakan kondisi dan menyelamatkannya dari kematian.

Selama hidupnya, ucapan Ibn Arabi dan karyanya telah menimbulkan reaksi keras. Tak heran, jika setelah wafatnya, orang-orang yg mengira Ibnu Arabi sesat, mereka menghancurkan pusaranya hingga rata dengan tanah.

Salah satu pernyataannya yang lain yang mengandung teka-teki adalah “Idza dakhala al-sin ila al-syin/Yazhara qabru Muhyiddin”, yang berarti: “Ketika S memasuki Sy (huruf sin masuk ke huruf syin dalam bahasa arab), pusara Muhyiddin akan ditemukan”.

Ketika sultan Utsmani IX, Salim II, menaklukan Damaskus pada 1516, dia mempelajari pernyataan ini dari seorang ulama sezaman yang bernama Zembili Ali Efendi, yang menafsirkannya : “Ketika Salim (yang namanya diawali huruf sin) memasuki kota Syam (nama Arab Damaskus, yang diawali huruf syin), dia akan menemukan pusara Ibn Arabi”.

Kemudian Sultan Salim memperoleh keterangan dari para teolog kota itu mengenai tempat sang wali menyatakan “Tuhan yang kalian sembah ada di bawah kakiku”, dan tempat itu pun digali.

Subhanallah, dari proyek penggalian itu, pertama, ditemukan perbendaharaan uang logam emas, yang mengungkapkan apa yang dimaksudkan oleh sang wali. Di sebelahnya, dia menemukan pusaranya.


Dengan kekayaan yang ditemukannya, Sultan Salim mendirikan tempat ziarah dan masjid yang sangat indah di sekitar pusara itu. Makam Ibnu Arabi dan masjid besar itu hingga kini tetap berdiri kokoh di luar kota Damaskus (dulu: Syam), tepatnya berada di sebuah tempat yang disebut Salihiyyah di lereng gunung Qasiyun.

1 komentar:
Tulis komentar